Senin, 27 April 2015 yang lalu, ketika berada di shelter RS. Karyadi menanti sosok yang di damba, BRT Trans Semarang koridor 2. Saat BRT-Traveler menanti kehadirannya, BRT Trans Semarang koridor 2 ini, telah 2 kali armada penuh dengan penumpang. Baik yang merapat dengan menurunkan satu-dua penumpang maupun yang hanya menaikkan satu-dua penumpang saja. Ada yang menarik perhatian BRT-Traveler yang dilakukan oleh BRT Trans Semarang nomor lambung II-026, sedari posisi di lapangan Garnisum Kalisari bus ini sudah menyalakan lampu hazard dan memposisikan armada dikanan jalan. Ketika melintas di depan shelter terlihat bus penuh dengan penumpang. Sebuah komunikasi yang keren menurut BRT-Traveler selaku pengguna setia BRT Trans Semarang, memberikan kode lampu hazard ini dari jauh agar kami tidak berharap banyak armada ini merapat ke shelter diposisi kami berada.
Apa itu Lampu Hazard?
Lampu hazard atau biasa disebut dengan lampu tanda darurat adalah mode fungsi lampu eksternal pada mayoritas kendaraan bermotor yang dapat diaktifkan untuk membuat lampu sein kiri dan kanan berkedip secara bersamaan yang mengindikasikan bahwa adanya hal darurat atau pemberitahuan untuk berhati-hati kepada pengemudi-pengemudi lain di jalan. Mode lampu hazard dapat diaktifkan dengan menekan tombol hazard yang pada umumnya bergambar segitiga merah di sekitar daerah kemudi. (wikipedia).
Apa itu Lampu Hazard?
Lampu hazard atau biasa disebut dengan lampu tanda darurat adalah mode fungsi lampu eksternal pada mayoritas kendaraan bermotor yang dapat diaktifkan untuk membuat lampu sein kiri dan kanan berkedip secara bersamaan yang mengindikasikan bahwa adanya hal darurat atau pemberitahuan untuk berhati-hati kepada pengemudi-pengemudi lain di jalan. Mode lampu hazard dapat diaktifkan dengan menekan tombol hazard yang pada umumnya bergambar segitiga merah di sekitar daerah kemudi. (wikipedia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar