Pagi tadi kami (saya, Ustadz Fatih Karim dan Dinda Emeralda) berjumpa dengan bunda Elly Risman, dan beliau bercerita sangat banyak sekali fakta-fakta yang mengiris hati, tentang bagaimana generasi-generasi mudah dihancurkan oleh media, khususnya pornografi dan permainan.
Lebih parah lagi, saat semua itu terjadi, banyak orangtua yang tidak menyadari keadaan ini, kegawatan ini, kehancuran ini, yang ada orangtuanya malah lebih menggemari gaya hidup berkiblat barat yang serba hedonis.
Wanita-wanita dirusak dan dibaratkan, dicerabut dari akar Islamnya, sebuah keluarga dibentuk tanpa ada tujuan dan arah yang jelas, dan teknis-teknis komunikasi yang amburadul, seorang ibu yang menjadi madrasatul ulaa wa aula, justru tidak memahami tugasnya dengan baik.
Sementara para ayah lebih parah lagi, mereka malas belajar dan meningkatkan kemampuan diri, hanya merasa dirinya cukup dengan mencari nafkah, keberadaannya di luar rumah dijadikan alasan untuk tidak mendidik anak dan istri, padahal peran ayah cukup dominan dalam keluarga.
Bunda Elly menyatakan fakta ini dengan sangat sederhana namun menyakitkan, "Negara ini fatherless, keluarga kita dibesarkan tanpa adanya panutan seorang ayah teladan".
"Sekarang media membentuk 'lazy mind' baik pada anak-anak maupun pada orangtua".
Subhanallah, lebih dari satu jam bunda Elly berbagi kekhawatiran, tampak jelas kepeduliaannya sebagai seorang ibu, dan saya rasa, beliau inilah yang kiprahnya paling nyata dan ikhlas di negeri ini.
Di akhir percakapan, bunda Elly menitipkan sebuah pesan dan tugas, agar kegawatan ini, agar kekhawatiran ini dapat dibagi rata pada setiap da'i dan ulama, asatidz dan asatidzah, bahwa keluarga betul-betul fondasi yang harus diperhatikan.
Dan insyaAllah, kedepan, saya, Ustadz Fatih Karim, Mbak Emeralda dan bunda Elly Risman, akan berkolaborasi agar keluarga Muslim Indonesia pada khususnya bisa lebih baik dan mengenal Islam, agar keluarga bisa jadi tempat pembinaan para ulama-ulama muda, pejuang-pejuang Islam penerus kita, bukan justru dirusak dan dininabobokan lewat media yang tak bertanggung jawab.
insyaAllah, kedepan kita akan meluaskan ilmu-ilmu yang didapat oleh bunda Elly Risman dan timnya, agar setiap keluarga Muslim bukan hanya menjadi orangtua, namun juga menjadi ayah dan ibu yang bertanggung jawab.
Mohon doanya, dan nantikan programnya..
Wanita-wanita dirusak dan dibaratkan, dicerabut dari akar Islamnya, sebuah keluarga dibentuk tanpa ada tujuan dan arah yang jelas, dan teknis-teknis komunikasi yang amburadul, seorang ibu yang menjadi madrasatul ulaa wa aula, justru tidak memahami tugasnya dengan baik.
Sementara para ayah lebih parah lagi, mereka malas belajar dan meningkatkan kemampuan diri, hanya merasa dirinya cukup dengan mencari nafkah, keberadaannya di luar rumah dijadikan alasan untuk tidak mendidik anak dan istri, padahal peran ayah cukup dominan dalam keluarga.
Bunda Elly menyatakan fakta ini dengan sangat sederhana namun menyakitkan, "Negara ini fatherless, keluarga kita dibesarkan tanpa adanya panutan seorang ayah teladan".
"Sekarang media membentuk 'lazy mind' baik pada anak-anak maupun pada orangtua".
Subhanallah, lebih dari satu jam bunda Elly berbagi kekhawatiran, tampak jelas kepeduliaannya sebagai seorang ibu, dan saya rasa, beliau inilah yang kiprahnya paling nyata dan ikhlas di negeri ini.
Di akhir percakapan, bunda Elly menitipkan sebuah pesan dan tugas, agar kegawatan ini, agar kekhawatiran ini dapat dibagi rata pada setiap da'i dan ulama, asatidz dan asatidzah, bahwa keluarga betul-betul fondasi yang harus diperhatikan.
Dan insyaAllah, kedepan, saya, Ustadz Fatih Karim, Mbak Emeralda dan bunda Elly Risman, akan berkolaborasi agar keluarga Muslim Indonesia pada khususnya bisa lebih baik dan mengenal Islam, agar keluarga bisa jadi tempat pembinaan para ulama-ulama muda, pejuang-pejuang Islam penerus kita, bukan justru dirusak dan dininabobokan lewat media yang tak bertanggung jawab.
insyaAllah, kedepan kita akan meluaskan ilmu-ilmu yang didapat oleh bunda Elly Risman dan timnya, agar setiap keluarga Muslim bukan hanya menjadi orangtua, namun juga menjadi ayah dan ibu yang bertanggung jawab.
Mohon doanya, dan nantikan programnya..
Felix Siauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar