"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 01 Juni 2017

Pe-nasab-an yang Tak Berdasar

Di dalam al-Qur'an Surat Ash-Shaaffat (37) : 158 ; Allah سبحانه وتعالى menjelaskan bahwa

وَجَعَلُوا۟ بَيْنَهُۥ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۚ وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ
Dan mereka mengadakan hubungan nasab antara Allah dan jin (malaikat). Dan sungguh jin (malaikat) mengetahui bahwa sesungguhnya mereka (orang-orang musyrik) akan dihadirkan (ke neraka), (158).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ayat ini (QS. 37 : 158) turun sebagai bantahan kepada tiga suku Quraisy, yaitu Sulaim, Khuza'ah dan Juhainah yang menganggap bahwa Allah dan Iblis itu bersaudara. (HR. Juwaibir).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari Mujahid dikemukakan bahwa pembesar-pembesar Quraisy berkata : "Malaikat itu puteri-puteri Allah". Bertanyalah Abu Bakr ash-Shiddiq : "Kalau begitu siapakah ibu-ibunya?" Mereka menjawab : "Puteri-puteri pembesar jin". Berkenaan dengan peristiwa itu turunlah akhir ayat ini (QS. 37 : 158) yang menegaskan bahwa jin-jin itu akan dihadapkan di pengadilan Allah. (HR. al-Baihaqi).

Tafsir Ayat
QS. 37 : 158. "Dan mereka mengadakan hubungan nasab antara Allah dan jin (malaikat). ...". Menurut suatu riwayat dari Mujahid, diantara kaum musyrikin itu mengatakan malaikat itu anak Allah. Lalu Abu Bakr ash-Shiddiq berkata : "Kalau begitu siapa ibunya?" Mereka menjawab : "Puteri-puteri pembesar jin". Seperti yang dituturkan dalam asbabun nuzul tersebut diatas. ".... Dan sungguh jin (malaikat) mengetahui bahwa sesungguhnya mereka (orang-orang musyrik) akan dihadirkan (ke neraka),". Artinya ialah bahwa jin sendiri sudah lebih dahulu tahu, lebih dahulu mengerti bahwa mereka adalah sejenis makhluk Allah yang di hari qiyamat kelak mereka pun akan dihadirkan dihadapan Allah, akan dihisab dihitung juga amal baik dan amal jahatnya, dan akan mendapat ganjaran yang setimpal. Tidak ada jin yang mengakui bahwa mereka bermenantu Allah, bercucu malaikat.
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' XXIII, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit Yayasan Pustaka Islam Surabaya 1980, halaman 198.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 421 - 422.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 895.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar