"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 22 Juni 2017

Musuh Para Nabi Akan Hancur

Di dalam al-Qur'an Surat Shaad (38) : 1 - 8 ; Allah ta'ala menjelaskan bahwa

صٓ ۚ وَالْقُرْءَانِ ذِى الذِّكْرِ
Shad, demi Al-Qur’an yang mempunyai kemuliaan. (1).

بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى عِزَّةٍ وَشِقَاقٍ
Bahkan orang-orang kafir dalam kesombongan dan perselisihan. (2).

كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّن قَرْنٍ فَنَادَوا۟ وَّلَاتَ حِينَ مَنَاصٍ
Berapa banyak kaum sebelum mereka yang telah Kami binasakan, maka mereka memohon, sedangkan (waktu itu) bukanlah saat berlepas diri. (3).

وَعَجِبُوٓا۟ أَن جَآءَهُم مُّنذِرٌ مِّنْهُمْ ۖ وَقَالَ الْكٰفِرُونَ هٰذَا سٰحِرٌ كَذَّابٌ
Dan mereka heran atas kedatangan pemberi peringatan (rasul) kepada mereka dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir itu berkata, "Ini adalah seorang ahli sihir pendusta. (4).

أَجَعَلَ الْءَالِهَةَ إِلٰهًا وٰحِدًا ۖ إِنَّ هٰذَا لَشَىْءٌ عُجَابٌ
Apakah dia hendak menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini adalah suatu yang sangat mengheran­kan.” (5).

وَانطَلَقَ الْمَلَأُ مِنْهُمْ أَنِ امْشُوا۟ وَاصْبِرُوا۟ عَلَىٰٓ ءَالِهَتِكُمْ ۖ إِنَّ هٰذَا لَشَىْءٌ يُرَادُ
Dan berangkatlah pembesar-pembesar dari (majlis) mereka (sambil berkata), "Teruskanlah dan bersabarlah pada tuhan-tuhan kamu, sesungguhnya ini adalah suatu yang dikehendaki. (6).

مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْءَاخِرَةِ إِنْ هٰذَآ إِلَّا اخْتِلٰقٌ
Tiadalah kami mendengar tentang ini dalam agama yang kemudian (sebelum Muhammad), tidak lain ini adalah yang diada-adakan. (7).

أَءُنزِلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ مِنۢ بَيْنِنَا ۚ بَلْ هُمْ فِى شَكٍّ مِّن ذِكْرِى ۖ بَل لَّمَّا يَذُوقُوا۟ عَذَابِ
Apakah (patut) diturunkan peringatan (Al-Qur'an) kepadanya di antara kamu?” Tetapi mereka di dalam keraguan dari peringatan-Ku, bahkan mereka belum merasakan azab-Ku. (8).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ketika Abu Thalib sakit datanglah kaum Quraisy mengadukan tentang ajakan Rasulullah. Pada waktu itu Rasulullah datang menengoknya. Berkata Abu Thalib kepada Nabi ﷺ : "Apakah yang engkau inginkan dari kaummu, hai keponakanku?" Rasulullah ﷺ menjawab : "Aku ingin agar mereka itu mengucapkan satu kalimat yang menyebabkan mereka beragama, sedang orang-orang yang keras hati harus membayar jizyah". "Apakah kalimat itu?" Sabda Nabi ﷺ : "La ilaha illallah". Kaum Quraisy berkata : "Sangat aneh Tuhan hanya satu". Berkenaan dengan peristiwa ini turunlah ayat tersebut diatas (QS. 38 : 1 - 8) sebagai ancaman siksa terhadap orang-orang yang menolak. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i dan Hakim).
---------------
Bibliography :
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 423 - 424.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 898-899.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar