"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 19 Maret 2017

Mush'ab bin Umair, Pemuda yang paling harum sekota Makkah

Dahulunya beliau adalah pemuda Makkah yang paling tampan wajahnya, harum badannya dan bagus bajunya. Ibunya sangat mencintainya hingga membelikannya semua pakaian dari berbagai negeri Syam dan Yaman. Ketika datang seruan Rasulullah kepada Tauhid, ia pun menyambut dakwah beliau tanpa ragu. Seketika itu beliau meninggalkan kekayaannya demi menjadi Dai pertama Islam.
Ibunya pun murka dan memutuskan semua hubungan dan harta berlimpahnya. Beliau pun ditugaskan Rasulullah untuk berdakwah ke Madinah. Hingga tiba di Madinah..mulailah beliau berdakwah dan berdakwah dengan Hikmahnya. Hingga seketika itu pula Islamlah seluruh Suku Aus hingga petinggi petinggi mereka pula.
Datanglah Rasulullah ke Madinah mendengar penduduknya yang masuk Islam melalui tangan Sahabat Mush'ab bin Umair setelah izin Allah. Ketika itu...datanglah Mush'ab Bin Umair..sang pemuda Harum dan tampan kepada Rasulullah... Ketika Mush'ab datang...tiba tiba mengalir air mata Rasulullah...
Iya, Sebaik baik Makhluk Allah tumpah air mata melihat keadaan dan perjuangan Mush'ab bin Umair.
Dengan pakaian Yang robek dan kekecilan...Sahabat Mush'ab datang kepada Nabi.
Beliau teringat keadaan Mush'ab yang harum dan tampan ketika dahulu masih di Makkah, namun beratnya perjuangan dan tulusnya hatinya...ia berdakwah kepada Islam dan menanggalkan itu semua.
Itu semua demi Islam...
Demi Tauhid...
Hingga wafatnya pun membuat para sahabat menangis...
Ketika Mush'ab wafat...para Sahabat tidak mendapati kain untuk mengkafani tubuh beliau.
Jika ditutup kakinya, maka tampak kepalanya.
Jika ditutup kepalanya, maka tampak kakinya.
Sehingga Rasulullah memerintahkan agar ditutup kakinya dengan alang alang harum yang tumbuh.
Perjuangan dakwah Mush'ab adalah kisah kisah abadi.
Maka hendaknya setiap pemuda yang hendak memulai dakwah maka bacalah sejarah dan kisahnya Mush'ab.

Admin Suara Madinah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar