"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Senin, 17 November 2014

Harga yang Sepadan

Mengikuti perjalanan Rasulullah s.a.w. dan sahabatnya selalu membuatku rindu berada dalam masa itu. Apabila sahabat yang mendapat perlakuan  "istimewa", selalu didoakan setiap kesempatan dekat dengan Rasulullah dan senantiasa mendapat nasehat secara pribadi.
‘Abdullah bin ‘Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hisyam r.a sang sepupu Raulullah s.a.w., senantiasa mendapat 2 kasih sayang Rasulullah s.a.w., do'a dan bimbingan iman. Usianya belum genap 13 tahun tatkala Rasulullah s.a.w. berpulang.
"Ya Allah, berilah ia ilmu agama yang mendalam dan ajarkan kepadanya ta'wil", itulah do'a sang Nabi untuknya. Dikisahkan pula ia mendapat wejangan dari Rasulullah s.a.w. beberapa kalimat :
  1. Peliharalah (perintah) Allah, maka Allah akan memelihara engkau, dan peliharalah (larangan) Allah, niscaya kamu dapati Allah selalu di hadapanmu.
  2. Apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah dan apabila kamu minta tolong mintalah pertolongan Allah.
  3. Ketahuilah olehmu, sekiranya ummat manusia sepakat hendak memberi manfa’at kepadamu, niscaya takkan sampai sesuatu juapun daripadanya melainkan apa yang telah ditetapkan Allah lebih dahulu.
  4. Demikian juga sekiranya mereka itu sepakat pula hendak membahayakan kamu, tak akan sampai bahaya itu melainkan menurut apa yang telah ditetapkan Allah terlebih dahulu.

Terbayang olehku betapa nikmatnya berada pada posisi Ibnu Annas saat itu, mendapatkan do'a dan bimbingan iman dari sang pembawa risalah. Do'a yang insha Allah akan menjaga dari tipu-daya "para penganggu tujuan". Dan nasehat kebaikan yang akan meningkatkan rasa kasih sayang kepada sang Nabi.
Ibnu 'Abbas bukanlah orang dengan didikan yang merasa puas dengan do'a dan nasehat langsung dari Rasulullah s.a.w. saja. Tetapi do'a Rasulullah s.a.w. menjadikanya tetap "ber-energi" untk menuntut ilmu pada para sahabat senior yang cukup banyak keilmuannya. Ibnu 'Abbas adalah seorang anak yang beda dari teman sebayanya dalam pertumbuhan dan keilmuan.
Sebuah harga yang mendekati sama jika kita berusaha ada dalam posisi untaian do'a ketika tengah dipanjatkan, dan kita berusaha mengikuti nasehat sang Nabi sebagaimana Ibnu 'Abbas bersungguh-sungguh menjalankan dan menjadikan nasehat itu terpapar dalam langkah kehidupan.
--------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 85-87.
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abu Darda'", halaman 629-637.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar