Setelah menghasilkan karya batik pertamaku, petualangan membatikku dilanjutkan dengan membuatkan baju batik untuk temanku. Kebetulan ketika suatu hari kami mengadakan perjalanan dia menunjukkan sebuah baju batik gaya Semarangan, motif Asem. Dan untungnya dia pasrahkan soal desain motif kepadaku, yang penting warna background baju hitam.
Praktek Membatik
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori primisima dengan ukuran 200 cm x 115 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu.
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional itu dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass yang perbandingannya 1 kilogram waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan Remasol warna hitam. Caranya ; menyiapkan satu ember air bersih untuk pencucian kain secara merata; masukkan kain ke dalam ember lain yang sudah dilarutkan warna Remasol tiris angin-anginkan hingga kering;
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori primisima dengan ukuran 200 cm x 115 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu.
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional itu dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass yang perbandingannya 1 kilogram waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan Remasol warna hitam. Caranya ; menyiapkan satu ember air bersih untuk pencucian kain secara merata; masukkan kain ke dalam ember lain yang sudah dilarutkan warna Remasol tiris angin-anginkan hingga kering;
Kedelapan; setelah mendiamkan celupan warna hitam Remasol minimal 1 x 24 jam,
dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass
yang perbandingannya 1 kilogram waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kesembilan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.
Kesembilan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar