"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 02 September 2014

Bilal di Medan Badr

TIME TUNNEL. Dalam perang Badr, Nabi  ﷺ berangkat dengan kekuatan 313 prajurit Muhajirin dan Anshar. Mush'ab bin Umair tampil di depan dengan membawa bendera putih. Di samping Nabi s.a.w. ada dua bendera lagi berwarna hitam. Satu disebut al-'Uqab (si Elang) dipegang Ali bin Abi Thalib, sedangkan yang satunya dipegang oleh Sa'd bin Mu'adz.
Saat pertempuran berkecamuk dengan amat sengit dan dahsyat, Rasulullah  ﷺ menitahkan Bilal bin Rabah untuk memekikkan kata ; "Ahad ...! Ahad ...! ", kala dia maju dan menerjang dalam medan peperangan.
Di medan Badr, Bilal bin Rabah pun bertemu dengan bekas majikannya, Umayah bin Khalaf. Saat itu dia sedang duduk di tengah-tengah anak buahnya. Ketika Bilal berseru ; "Ahad ...! Ahad ...! ", jantung Umayah bin Khalaf pun bagai tercabut dari urat akarnya dan rasa takut mengancam dirinya. Sebuah susunan kata yang pernah didengarnya berulang-ulang dari mulut seorang hamba yang dibawah tekanan siksa dan dera.
Tatkala ketakutan Umayah bin Khalaf memuncak, tiba-tiba dilihatnya Abdurrahman bin 'Auf seorang sahabat Rasulullah  ﷺ dan segera Umayah memohon diri untuk menjadi tawanannya dengan harapan akan dapat menyelamatkan nyawanya.
Saat mata Bilal melihat sosok yang lekat dikenalnya, berserulah ia ; "Ini dia ... gembong kekafiran, Umayah bin Khalaf! Biar aku mati daripada orang ini selamat ...!" Dan untuk sementara ia aman karena dalam perlindungan Abdurrahman bin 'Auf sebagai tawanan.
Bilal merasa bahwa ia tak akan dapat menembus perlindungan saudaranya seagama-Abdurrahman bin 'Auf- seorang diri. Maka dengan sekeras-kerasnya ia berseru kepada kaum Muslimin ; "Hai, pembela-pembela Allah! Ini dia gembong orang-orang kafir, Umayah bin Khalaf...! Biarkan aku mati daripada dia lolos ...!"
Serentak serombongan kaum Muslimin menyambut seruan itu dan pedang penyebar maut telah mengepung Umayah bin Khalaf beserta putranya -yang berperang di pihak Quraisy-. Sementara Abdurrahman bin 'Auf tak dapat berbuat apapun. Bilal bin Rabah memandangi tubuh Umayah bin Khalaf yang telah rubuh oleh tebasan pedang-pedang itu lama sekali, kemudian ia bergegas meninggalkannya, sementara suaranya yang nyaring terus mengumandangkan ; "Ahad ...! Ahad ...!"
--------------------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul
(Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Cetakan keduapuluh 2006.
Taht Râyah al-Rasûl (Perang Muhammad), Dr. Nizar Abazhah, Penerbit Zaman Jakarta, Cetakan Pertama 1432 H / 2011 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar