"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 30 September 2012

TUNDUK PADA HUKUM ALLAH

Abu Hurairah r.a. berkata : Ketika turun ayat : LILLAHI MAFIS SAMAWAATI WAMA FIL’ARDLI WA IN TUBDU MA FI ANFUSIKUM AU TUKHFUHU JUHAASIBKUM BIHILLAAH (Bagi Allah kekuasaan langit dan bumi, apabila kamu keluarkan isi hatimu atau tetap kamu sembunyikan akan diperhitungkan oleh Allah). Terasa berat yang demikian itu pada sahabat-sahabat Nabi s.a.w. sehingga mereka datang kepada Rasulullah dan jongkok sambil berkata : Ya Rasulullah kami dapat menerima kewajiban-kewajiban yang dapat kita kerjakan yaitu sholat, jihad, puasa dan sedekah Dan kini telah diturunkan ayat ini, kami merasakan tidak dapat melaksanakan dan tidak kuat menanggungnya Rasulullah bersabda : Apakah kamu akan berkata sebagaimana Ahlil-kitab yang sebelummu : Kami mendengar dan melanggar Kamu harus berkata : Sami’na wa athana (Kami mendengar dan ta’at) GHUFRONAKA RABBANA WA ILAIKAL MASHIR (Ampunkan kami ya Tuhan kami dan kepada Mu bakal kembali) Dan ketika ajaran itu telah dibaca oleh para sahabat, sehingga ringan lidah mereka membacanya, Allah menurunkan ayat lanjutannya : AAMANAR RASULU BIMA UNZILA ILAIHI MIN ROBBHIHI WAL MU’MINUNA KULLUN AAMANA BILLAHI WAMALA’IKATIHI WA KUTUBIHI WA RUSULIHI LAA NUFARRIQU BAINA AHADIN MIN RUSULIHI WA QAALU SAMI’NA WA ATHA’NA GHUFRONAKA ROBBANA WA ILAIKAL MASHIR. (Sungguh telah percaya Rasulullah dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, juga kaum mu’minin masing-masing telah percaya kepada Allah dan Malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya dan Nabi-Nabi utusan-Nya, tidak membeda-bedakan antara salah seorangpun dari utusan-utusan itu, dan berkata mereka : Kami mendengar dan ta’at, ampunkanlah hai Tuhan kami dan kepada-Mu akan kembali). Dan ketika telah dilaksanakan yang demikian itu Allah memansukhkan hukum ayat yang di atas itu dengan ayat yang terakhir yang berbunyi : LAYUKALLIFULLAHU NAFSAN ILLAWUS’AHA LAHA MA KASABAT WA ALAIHA MAKTASABAT (Allah tidak memaksakan pada seseorang kecuali sekuat tenaganya, baginya keuntungan dari usahanya, sebagaimana di atas tanggungannya risiko apa yang telah dikerjakannya). RABBANA LA TU’AKHIDZNA IN NASINA AUAKH-THO’NA. Dijawab : “Ya” ROBBANA WALA TAHMIL ALAINA ISHRAN KAMA HAMALTAHU’ALALLADZINA MIN QOBLINA. Dijawab : “Ya”. ROBBANA WALA TUHAMMIL NA MALA THOQOTA LANA BIHI. Dijawab : “Ya” WA’FU ANNA WAGHFIR LANA WARHAMNA ANTA MAuLANA FANSHURNA ALAL QAUMIL KAFIRIN. Dijawab: “Ya” (Ya Tuhan kami janganlah menuntut kami jika kami lupa atau keliru. Jawabnya : Ya, Ya Tuhan kami, jangan menanggungkan pada kami keberatan sebagaimana yang Tuhan tanggungkan pada orang yang sebelum kami, Jawabnya: Ya, Ya Tuhan kami jangan menanggungkan pada kami yang di luar kekuatan kami, Jawabnya : Ya. Ma’afkanlah kami dan ampunkan kami, dan kasihanilah kami. Engkau pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi kaum kafir. Jawabnya : Ya.). (HR. Muslim)
-------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 177-179.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar