"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Sabtu, 06 Agustus 2016

Strategi Pikiran Setan; TAZYIN

Iblis berkata; "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39)
kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka". (40)
QS. Al-Hijr (15) : 39-40

Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan keindahan dan kenikmatan. Inilah strategi setan dalam menipu manusia. Tazyin bisa berlaku dalam luas kehidupan, termasuk sesuatu yang buruk dibungkus seolah-olah tampak baik. Sehingga apabila seseorang melihat sesuatu itu dari luar, tampak baik, bersih, aman benar dan sejenisnya. Padahal sebenarnya busuk, buruk dan salah.
Menurut Yasraf A. Piliang dalam buku "Posrealitas" halaman 85; mengidentikkan tazyin dengan imagologi, yakni penggunaan citra-citra tertentu dalam rangka menciptakan sebuah imaji tentang realitas yang pada titik tertentu dianggap mereka realistis.
Setan telah mengecualikan orang-orang yang tak dapat ia sesatkan, hamba Allah ta'ala yang mukhlis. Yaitu orang-orang yang telah diberi taufik untuk menta'ati segala petunjuk dan perintah Allah ta'ala.
Allaahumma innii as'alukal hudaa wattuqaa wal'afaafa walghinaa.
Ya Allah saya mohon kepada-Mu hidayat, jiwa bertaqwa, kesopanan dan kekayaan.

Abdullah bin Mas'ud menceritakan bahwa Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepadanya do'a yang singkat tersebut diatas, tetapi maknanya meliputi segala kepentingan hidup, hidayah yang akan meliputi segenap jalan ikhtiar sehingga selamat dari kesesatan.
-----------------------------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979.
Tarjamah Riadhus Shalihin 1, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 95-96.
Posrealitas, Yasraf A. Piliang, Penerbit Jalasutra Bandung 2004. 
Membaca Pikiran Setan, Muhammad Muhibbuddin, Penerbit : Najah Bantul, Cetakan pertama, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar