"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 30 Januari 2015

Seorang yang Dinaungi Malaikat

TIME TUNNEL. Dilukiskan dalam sejarah perang Rasulullah  ﷺ bahwa perang Uhud adalah perang yang sangat memilukan dan teramat dahsyat. Pelajaran bagi segenap Muslimin atas ketidak-patuhan pada perintah Rasulullah  ﷺ sangat jelas terpapar di peristiwa ini.
Makam Syuhada Uhud
 Sebuah penggalan kisah dari Lorong Waktu tatkala perang telah usai dan kaum Muslimin meninjau para syuhada, terlihat Jabir bin Abdullah tengah mencari ayahnya. Hingga akhirnya ditemukan diantara para syuhada dengan tubuh yang telah dicincang oleh orang-orang musyrik. Jabir pun tak kuasa menangisi jasad ayahnya, Abdullah bin Amr bin Haram. Beliau adalah salah satu dari 70 orang yang berbaiat kepada Rasulullah s.a.w. pada bai'at 'Aqabah kedua dan oleh Rasulullah s.a.w. diangkat menjadi wakil dari kaum Bani Salamah. Dan tatkala Rasulullah  ﷺ telah hijrah ke Madinah, kebahagiaan baginya menemani siang dan malam karena bertemankan Nabi  ﷺ.
Di saat Jabir bin Abdullah dan keluarganya meratapi Abdullah bin Amr, lewatlah Rasulullah  ﷺ dan bersabda : "Kalian tangisi ataupun tidak, para Malaikat akan tetap menaunginya dengan sayap-syapnya...!"
Jauh selepas perang Uhud, Rasulullah  ﷺ melukiskan kegemaran Abu Jabir (Abdullah bin Amr bin Haram) untuk mati syahid kepada sang putra, Jabir. "Hai Jabir!, Tidak seorang pun di bawa berbicara oleh Allah, kecuali dari balik tabir. Tapi Allah telah berbicara secara langsung dengan bapakmu." Firman Allah kepadanya : "Hai hamba-Ku, mintalah kepada-Ku pasti kuberi...!" Maka ujarnya : "Ya Tuhanku; ku mohon kepada-Mu agar aku dikembalikan ke dunia, agar aku dapat mati syahid sekali lagi .....!". Firman Allah kepadanya : "Telah terdahulu ketentuan daripada-Ku bahwa mereka tidak akan dikembalikan lagi....!" "Kalau begitu oh Tuhan", mohon sampaikan kepada orang-orang dibelakangku nikmat karunia yang Engkau limpahkan kepada kami...!". Maka Allah ta'ala pun menurunkan QS 3 : 169 - 170.
Setelah semua syahid teridentifikasi, Rasulullah  ﷺ memerintahkan untuk memekamkan para syahid di tempat mereka tewas. Tatkala giliran Abdullah bin Amr bin Haram, Rasulullah  ﷺ berseru : "Kuburkan Abu Jabir beserta sahabatnya Amr bin Jamuh dalam satu liang, karena mereka selagi didunia bersahabat setia.
-----------------
Inspirasi :
Rijal Haolar Rasul (Karakteristik Perihidup 60 Shahabat Rasulullah), Khalid Muhammad Khalid, Penerbit : CV. Penerbit Diponegoro Bandung, Cetakan keduapuluh 2006, Bab "Abu Jabir, Abdullah bin Amr bin Haram", halaman 539 - 543.
Taht Râyah al-Rasûl (Perang Muhammad), Dr. Nizar Abazhah, Penerbit Zaman Jakarta, Cetakan Pertama 1432 H / 2011 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar