GAZA, (Middle East Monitor|Sahabat Al-Aqsha): Situs berita pls48.net melaporkan, seorang pejabat Mesir di Sinai Utara mengatakan, pemerintah Mesir harus menyelesaikan pembongkaran rumah di “buffer zone”, di sepanjang perbatasan Jalur Gaza. Buffer zone adalah kawasan pembatas antara zionis dan tanah Gaza.
Sumber resmi mengatakan, sekitar 802 rumah yang dihuni oleh 1.156 keluarga akan terkena pembongkaran karena letaknya berdekatan dengan terowongan. Dikatakan pula, terdapat terowongan di 87 rumah. Hingga kini sudah lebih dari 700 rumah dihancurkan oleh pihak berwenang Mesir. Tujuannya, untuk memperlambat aliran persenjataan di antara kedua wilayah ini.
Seperti diketahui, pintu masuk terowongan kebanyakan terdapat di dalam rumah-rumah penduduk di sepanjang perbatasan. Tahun lalu pihak tentara mengklaim telah menghancurkan sebagian terowongan yang banyak menyelundupkan senjata dari Mesir ke Gaza. Kini pemerintah Mesir berencana membangun “New Buffer Zone” demi menghambat aksi penyelundupan senjata.
Masih menurut sumber tersebut, pihak berwenang Mesir telah membayar sekitar 63 juta pound Mesir ($8.8 juta) sebagai kompensasi penghancuran rumah. Setelah menghancurkan 709 rumah, selanjutnya 93 rumah juga akan dihancurkan dalam beberapa hari mendatang.
Pls48.net melaporkan, sumber resmi di pemerintahan kudeta menyatakan bahwa pemerintah membayar 1.200 pound Mesir ($ 160) per meter untuk kompensasi bangunan beton dan 700 pound Mesir ($ 90) per meter untuk kompensasi struktur lainnya. Situs pls48.net juga memberitakan, pihak berwenang memberikan 900 pound Mesir ($ 126) per keluarga untuk menyewa akomodasi sementara selama tiga bulan.
Sementara itu, angkatan bersenjata Mesir mengumumkan mereka akan menggandakan jarak buffer zone menjadi satu kilometer. Pernyataan tersebut berbeda dengan keterangan para ahli yang mengatakan jarak buffer zone akan diperluas hingga lima kilometer.
Untuk membenarkan perluasan buffer zone, angkatan bersenjata mengatakan bahwa terowongan lebih panjang dari yang diperkirakan, yakni ada yang sepanjang 800 meter.* (Middle East Monitor|Sahabat Al-Aqsha/Daffa; 23 November 2014, 22:02 WIB).
Sumber resmi mengatakan, sekitar 802 rumah yang dihuni oleh 1.156 keluarga akan terkena pembongkaran karena letaknya berdekatan dengan terowongan. Dikatakan pula, terdapat terowongan di 87 rumah. Hingga kini sudah lebih dari 700 rumah dihancurkan oleh pihak berwenang Mesir. Tujuannya, untuk memperlambat aliran persenjataan di antara kedua wilayah ini.
Seperti diketahui, pintu masuk terowongan kebanyakan terdapat di dalam rumah-rumah penduduk di sepanjang perbatasan. Tahun lalu pihak tentara mengklaim telah menghancurkan sebagian terowongan yang banyak menyelundupkan senjata dari Mesir ke Gaza. Kini pemerintah Mesir berencana membangun “New Buffer Zone” demi menghambat aksi penyelundupan senjata.
Masih menurut sumber tersebut, pihak berwenang Mesir telah membayar sekitar 63 juta pound Mesir ($8.8 juta) sebagai kompensasi penghancuran rumah. Setelah menghancurkan 709 rumah, selanjutnya 93 rumah juga akan dihancurkan dalam beberapa hari mendatang.
Pls48.net melaporkan, sumber resmi di pemerintahan kudeta menyatakan bahwa pemerintah membayar 1.200 pound Mesir ($ 160) per meter untuk kompensasi bangunan beton dan 700 pound Mesir ($ 90) per meter untuk kompensasi struktur lainnya. Situs pls48.net juga memberitakan, pihak berwenang memberikan 900 pound Mesir ($ 126) per keluarga untuk menyewa akomodasi sementara selama tiga bulan.
Sementara itu, angkatan bersenjata Mesir mengumumkan mereka akan menggandakan jarak buffer zone menjadi satu kilometer. Pernyataan tersebut berbeda dengan keterangan para ahli yang mengatakan jarak buffer zone akan diperluas hingga lima kilometer.
Untuk membenarkan perluasan buffer zone, angkatan bersenjata mengatakan bahwa terowongan lebih panjang dari yang diperkirakan, yakni ada yang sepanjang 800 meter.* (Middle East Monitor|Sahabat Al-Aqsha/Daffa; 23 November 2014, 22:02 WIB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar