"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 07 Agustus 2012

MUHAMMAD MENAWARKAN DIRI KEPADA KABILAH-KABILAH

Gangguan orang .yang pernah dialami Muhammad seolah dapat meringankan perbuatan buruk yang dilakukan Thaqif itu, meskipun mereka tetap kaku tidak mau mengikutinya. Keadaan itu sudah diketahui pula oleh Quraisy sehingga gangguan mereka kepada Muhammad makin menjadi-jadi. Tetapi hal ini tidak mengurangi kemauan Muhammad menyampaikan dakwah Islam. Kepada kabilah-kabilah Arab pada musim ziarah itu ia memperkenalkan diri, mengajak mereka mengenal arti kebenaran. Diberitahukannya kepada mereka, bahwa ia adalah Nabi yang diutus, dan dimintanya mereka mempercayainya.
Namun sungguhpun begitu, Abu Lahab pamannya tidak membiarkannya, bahkan dibuntutinva ke mana ia pergi. Dihasutnya orang supaya jangan mau mendengarkan.

KABILAH-KABILAH MENOLAK SERUANNYA

Muhammad sendiri tidak cukup hanya memperkenalkan diri kepada kabilah-kabilah Arab pada musim ziarah di Mekah saja, bahkan ia mendatangi Banu Kinda (sebuah Kabilah Arab dari bagian Selatan) ke rumah-rumah mereka, mendatangi Banu Kalb (Kabilah Arab yang berdekatan dengan Suria), juga ke rumah-rumah mereka. Banu Hanifa (Kabilah Arab di dekat Irak) dan Banu ‘Amir bin Sha’sha’a. (Kabilah Arab yang terpencar-pencar). Tapi tak seorang pun dari mereka yang mau mendengarkan. Banu Hanifa bahkan menolak dengan cara yang buruk sekali. Sedang Banu ‘Amir menunjukkan ambisinya, bahwa kalau Muhammad mendapat kemenangan, maka sebagai penggantinya, segala persoalan nanti harus berada di tangan mereka. Tetapi setelah dijawab, bahwa masalah itu berada di tangan Tuhan, mereka pun lalu membuang muka dan menolaknya seperti yang lain-lain.
Adakah kegigihan kabilah-kabilah yang mengadakan oposisi terhadap Muhammad itu karena sebab-sebab yang sama seperti yang dilakukan oleh Quraisy? Kita sudah melihat, bahwa Banu ‘Amir ini mempunyai ambisi ingin memegang kekuasaan bila bersama-sama mereka nanti ia mendapat  kemenangan. Sebaliknya kabilah Thaqif pandangannya lain lagi. Ta’if di samping sebagai tempat musim panas bagi penduduk Mekah karena udaranya yang sejuk dan buah anggurnya yang manis-manis, juga kota ini merupakan pusat tempat penyembahan Lat, Ke tempat itu orang berziarah dari menyembah berhala. Kalau Thaqif ini sampai menjadi pengikut Muhammad, maka kedudukan Lat akan hilang. Permusuhan mereka dengan Quraisy pun akan timbul, yang sudah tentu akibatnya akan ,mempengaruhi perekonomian mereka pada musim dingin. Begitu juga halnya dengan yang lain, setiap kabilah mempunyai penyakit sendiri yang disebabkan oleh keadaan perekonomian setempat. Dalam menentang Islam pun, pengaruh ini lebih besar terhadap mereka daripada pengaruh kepercayaan mereka dan kepercayaan nenek-moyang mereka, termasuk penyembahan berhala-berhala.
----------------------------------------------------------
SEJARAH HIDUP MUHAMMAD, Muhammad Husain Haekal, diterbitkan oleh Litera Antar Nusa, Cetakan Kesebelas, Januari 1990, halaman 150-151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar