"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 20 November 2016

Surga Seharga Mema'afkan

Di dalam buku "Minhajul 'Abidin"-nya Imam Al-Ghazali رحمه الله yang diterbitkan oleh Penerbit Tenaga Tani Banda Aceh, cetakan pertama, Januari 1986, halaman 60 - 61, ada kisah yang menarik hatiku ; 
Diriwayatkan oleh Anas رَضِيَ اللََّهُ عَنْه bahwa pada suatu waktu kami melihat Rasulullah ﷺ duduk kemudian beliau tertawa gembira sekali, maka ditanya oleh Umar bin Khattab رَضِيَ اللََّهُ عَنْه : "Mengapa Rasulullah tertawa?"
Rasulullah bersabda : "Ada dua orang umatku memperhitungkan tentang haknya, yang seorang berkata : "Ya Allah berikanlah kepadaku hakku yang didzalimi oleh saudara ini."
Maka Allah berfirman : "Berikanlah haknya yang telah engkau dzalimkan itu."
Kata yang dituntut : "Ya Robbi, kebaikanku telah habis semua, maka tidak ada lagi untuk membayar kepada saudara ini."
Kata yang menuntut : "Kalau demikian dia harus menaggung dosa-dosaku sebagai gantinya."
Dikala itu terlihat Rasulullah ﷺ  mengeluarkan air mata, lalu beliau meneruskan sabdanya : "Kemudian Allah ta'ala berfirman : "Angkat kepalamu dan lihatlah Surga"."
Setelah dilihatnya, si penuntut berkata : "Ya Robbi, aku telah melihat kota-kota yang berlantaikan perak, gedung-gedung indah terlihat dari emas yang bertahtakan ratna mutu manikam yang elok-elok, apakah itu untuk Nabi, ataukah untuk syahid?"
Firman Allah ta'ala : "Itu untuk siapa saja yang sanggup membelinya."
Kata si penuntut itu : "Ya Robbi, siapakah yang memiliki harga pembelian karunia yang sehebat itu?"
Firman Allah ta'ala : "Engkau pun dapat membayarnya, ialah dengan mengampuni saudaramu yang telah mendzalimi kamu."
Kata si penuntut itu : "Demikiankah? Sekarang juga saya mema'afkan dia ya Robbi."
Firman Allah ta'ala : "Tuntunlah tangan saudaramu dan masuklah kamu berdua ke dalam Surga."
Kemudian di hadapan majelis, Rasulullah ﷺ bersabda : "Bertakwalah kamu dan perbuatlah ketulusan diantara kamu, karena Allah menyukai ketulusan dan kerukunan diantara kaum Mukminin."

Imam Al-Ghazali رحمه الله menasehati : "Ini suatu peringatan bahwa kebahagiaan itu hanya bisa didapat oleh orang-orang yang berakhlak yang diridhoi Allah, diantaranya gemar akan kerukunan diantara sesamanya, dengan saling mema'afkan satu dengan lainnya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar