"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 04 November 2016

Dialah yang Menanamkan Kasih-Sayang

Banyak yang merasa dirinya mencintai dan berkorban, namun sebetulnya itu hanya nafsu yang menuntut korban. Banyak yang merasa dirinya dicintai dan disayangi, tapi sebetulnya ia hanya dimanfaatkan dan merusak diri. Bukan cinta bila tanggung jawab saja dia tidak berkenan, nafsulah yang berbuat tanpa banyak pikir di depan jalan. Kata-kata dirangkai jadi janji namun tanpa jaminan apapun, engkau merasa dicinta namun didepan hanya ada penyesalan. Hari ini canda tawa masih ada karena ada nafsu yang dirasa, esok hari bila semua sudah direnggut habis lantas apa yang tersisa?
Siapa yang menjamin cinta terus ada tanpa lekang? Siapa jamin akan terus ada diantaranya kasih sayang?
Sesungguhnya hanya Allah saja, Dialah pemberi kasih dan sayang. "Sungguh yang beriman dan beramal saleh, Allah Yang Maha Pengasih akan menanamkan pada (hati) mereka kasih sayang". (QS. 19 : 96). Maka hanya dengan menaati Allah semata, seorang hamba peroleh kemampuan mencinta. Sungguh hanya dengan menaati Allah saja, maka seorang hamba menjadi layak dicinta.
Mencintai dalam ketaatan adalah mencintai ketaatannya, dicintai karena Allah adalah dicintai karena ketaatanmu. Mencinta karena ketaatan itu indah karena berpahala, dicinta karena Allah itu menenangkan sebab tanpa dosa. Jangan bilang cinta kalau tiada taat, jangan rasa dicinta bila diajak maksiat.

Ustadz Felix Siauw; 29 Januari 2015, pukul 6:19 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar