Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah
(2) : 118, Allah ta'ala menceritakan tabiat orang-orang yahudi dalam firman-Nya :
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللَّـهُ أَوْ تَأْتِينَآ ءَايَةٌ ۗ كَذٰلِكَ قَالَ
الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشٰبَهَتْ قُلُوبُهُمْ ۗ
قَدْ بَيَّنَّا الْءَايٰتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Dan berkatalah orang-orang yang tiada mengetahui, "Mengapa Allah tiada (langsung) berbicara atau mendatangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?". Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka, hati mereka serupa. Sungguh kami telah menerangkan tanda-tanda kekuasaan kami kepada kaum yang yakin. (118).
Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (QS. 2 : 118) sehubungan dengan Rafi' bin Khuzaimah. Ketika itu ia berkata kepada Rasulullah ﷺ, "Jika tuan seorang Rasulullah sebagaimana tuan katakan, mintalah kepada Allah agar Ia berbicara (langsung) kepada kami sehingga kami mendengar perkataan-Nya.
Ayat ini (QS. 2 : 118) turun sebagai penjelasan bahwa kalau pun Allah mengabulkan permintaan mereka, mereka akan tetap kufur. (HR. Ibnu Jariri dan Ibnu Abi Hatim).
Ayat ini (QS. 2 : 118) turun sebagai penjelasan bahwa kalau pun Allah mengabulkan permintaan mereka, mereka akan tetap kufur. (HR. Ibnu Jariri dan Ibnu Abi Hatim).
Tafsir Ayat
QS. 2 : 118. "Dan berkatalah orang-orang yang tiada mengetahui, "Mengapa Allah
tiada (langsung) berbicara atau mendatangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya
kepada kami?". ...". Inilah tabiat orang-orang yahudi, suatu hari datang kepada Rasulullah ﷺ dan tercetus usul pertanyaan tersebut. Sebuah tanya yang muncul dari orang-orang yang tidak berpengetahuan. "... Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah
mengatakan seperti ucapan mereka, ...". Artinya, usul kaum musyrikin Arab atau yahudi yang sekarang itu sama dengan ummat nabi terdahulu, nabi Musa. Setelah permintaan ummatnya dikabulkan; tetaplah mereka keras kepada. dan bertambah kafir. Nabi Shaleh, setelah ummatnya minta didatangkan onta sebagai mu'jizat, onta itu mereka bunuh. "..., hati mereka serupa. ...". Baik yahudi yang dahulu atau yahudi yang sekarang atau ummat yang dahulu atau musyrikin yang sekarang, hati mereka sama saja, kufur kepada Allah. "... . Sungguh kami telah
menerangkan tanda-tanda kekuasaan kami kepada kaum yang yakin". Bagi orang-orang yang yakin. Tidak perlu lagi diturunkan ayat lain, sebab segala yang nampak ini adalah ayat. Orang-orang yang yakin telah bercakap-cakap dengan Allah dalam munajatnya, dalam do'anya, dalam sholat khusyu'-nya dan dalam segala tingkah laku perbuatannya. Mereka merasai dirinya dalam tilikan Tuhan.
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' 1, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), diterbitkan oleh Yayasan Nurul Islam, cetakan ke-empat 1981, halaman 377 - 379.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 42.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 33.
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' 1, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), diterbitkan oleh Yayasan Nurul Islam, cetakan ke-empat 1981, halaman 377 - 379.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 42.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar