"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Selasa, 25 Oktober 2011

BANGSA YANG PALING MENGENAL CIRI NABI MUHAMMAD TAPI MENGINGKARINYA

Allah berfirman : (Al Baqarah : 146)
“Orang-orang yang telah Kami beri Al-Kitab mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sungguh segolongan di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”

Dalam ayat ini seolah-olah Allah berfirman, “Mereka itu mengenal Muhammad dengan sungguh-sungguh, karena mereka telah memperoleh penjelasan dari kitab-kitab suci mereka”. Di dalam kitab-kitab suci ini secara terperinci dijelaskan segala sifat dan tabiat Nabi yang akan datang, sehingga mereka mengenal ciri-ciri Nabi Muhammad seperti mereka mengenal ciri-ciri anak mereka, sehingga tidak satu pun ciri anak-anaknya itu yang luput dari perhatiannya.
Abdullah bin Salam, seorang Pendeta Yahudi yang kemudian masuk Islam sampai berkata, “Aku lebih banyak mengenalnya (Nabi saw) daripada mengenal anakku sendiri”. Lalu Umar bertanya, “Mengapa”. Dia menjawab, “Karena aku tidak ragu-ragu lagi bahwa Muhammad seorang Nabi. Adapun anakku boleh jadi ibunya menyeleweng”. Lalu Umar mencium kepalanya. Demikianlah pengakuan salah seorang Pendeta Yahudi yang mendapat hidayah Allah. Juga sama dengan pengakuan Tamim Ad Daar, seorang bekas Pendeta Nasrani.
Walaupun kaum Yahudi mendapatkan fakta-fakta sifat Nabi Muhammad itu ada di dalam kitab-kitab suci mereka, namun golongan dari kaum pendeta mereka mengingkari dan merahasiakan fakta kebenaran tersebut. Hanya sedikit dari golongan Pendeta Yahudi yang dengan jujur mengakui kebenaran dan beriman kepada Nabi Muhammad. Sedangkan mayoritas mereka tetap ingkar kepada Nabi, karena sikap taklid dan kebodohan para pemimpin mereka.
Karena itu pada ayat 147 QS. Al-Baqarah Allah memperingatkan kaum muslimin agar jangan mengikuti kata-kata kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka selalu mengingkari kebenaran Ilahi. Kaum Yahudi dan Nasrani lebih dikuasai oleh sikap fanatik dan sentimen golongan, sehingga selalu apriori terhadap segala argumen dan keterangan yang datang dari orang lain.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 93 - 95

Tidak ada komentar:

Posting Komentar