Anas bin Malik r.a. berkata Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. berjalan melalui seorang wanita yang sedang menangis di atas kuburan. Maka Nabi s.a.w. bersabda : Bertaqwalah kepada Allah dan sabarlah. Dijawab oleh wanita Enyahlah kau daripadaku, kau tidak menderita bala’ musibah ku ini. Wanita itu tidak mengetahui bahwa yang berbicara itu Rasulullah. Kemudian ia diberi tahu bahwa itu tadi Nabi s.a.w. Maka segeralah wanita itu pergi ke rumah Nabi s.a.w. dan di sana ia tidak menemukan juru kunci atau penjaga pintu sehingga dapat masuk dengan tidak bersusah payah, lalu berkata : Sebenarnya saya tidak mengetahui bahwa yang berbicara tadi adalah engkau ya Rasulullah. Maka sabda Nabi s.a.w.: Sesungguhnya kesabaran itu hanyalah pada pukulan yang pertama dari bala’. (HR. Buchary dan Muslim).
Dalam riwayat Muslim, Menangisi anaknya yang baru meninggal. Hadis ini menjelaskan letak kesabaran, yaitu dalam pukulan pertama dari bala’ (pada waktu manusia sedang bingung menghadapinya) dan berusaha mencari perlindungan serta sandaran, maka kalau pada waktu itu dapat menahan diri dari berbagai gangguan syetan yang merasa mendapat kesempatan baik untuk menjerumuskannya, maka itulah sabar.
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 60-61.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar