"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 26 April 2012

Perintah Iman kepada ALLAH dan Rasul

Hai orang-orang yang beriman ! berbaktilah kepada Allah, dan percayalah kepada Rasul-Nya, niscaya Ia beri kepada kamu dua ganda dan dari rahmat-Nya, dan Ia akan adakan bagi kamu cahaya yang kamu bisa berjalan dengannya, dan Ia akan ampuni kamu, karena Allah itu Pengampun, Penyayang. (QS. 57 : 28).
Supaya diketahui oleh Ahli Kitab bahwa mereka tidak berkuasa atas (mendapat) satupun dari kurnia Allah, dan bahwa kurnia itu ada di tangan Allah; Ia berikannya kepada siapa-siapa yang Ia sukai; dan Allah itu Ia-lah yang mempunyai kurnia yang besar. (QS. 57 : 29).

Tafsir Ayat
QS. 57 : 28. Dalam ayat ini sudah jelas seruan-Nya, kepada orang yang beriman. Dan dijelaskan dalam ayat ini bahwa beriman saja tidaklah cukup, hendaklah diiringi pula dengan takwa. Yaitu memelihara terus hubungan dengan Allah ta'ala. Kemudian perkuatlah iman dan takwa yang telah diperteguhkan dengan beriman pada Rasul-Nya.
Bagaimana bisa mengerjakan perintah Allah ta'ala kalau tidak ada petunjuk pelaksanaan dari Rasulullah?
"...,niscaya Dia akan memberikan kepada kamu dua bagian dari rahmat-Nya,...", Ibnu Zaid mengatakan bahwa dua bagian itu ialah kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang ta'at, iman dan takwa kepada Allah merasakan tenang dan tentram dalam dunia ini.
"... dan Dia jadikan bagi kamu cahaya yang kamu bisa berjalan dengannya,..." Bertambah tinggi tingkat iman dan takwa, bertambah gilang gemilang cahaya yang menerangi diri.
"..., dan Dia akan ampuni dosa kamu,..." Sehingga jika pun ada kesalahan, keteledoran hidup sebagai manusia. Sekarang datang obatnya dari Tuhan sendiri, dosa telah diampuni.
Latar Belakang Turunnya
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa 40 orang shahabat Nabi dan an-Najasyi datang kepada Nabi saw. Kemudian turut berjihad dalam perang Uhud. Di antara mereka ada yang mendapat luka-luka, tetapi tidak seorang pun yang meninggal di medan perang itu. Ketika mereka mengetahui bahwa Kaum Mu’minin memerlukan, bantuan karena penderitaan, mereka berkata: “Ya Rasulallah kami ini orang-orang berada. Idzinkanlah kami membawa harta benda kami untuk membela Kaum Muslimin”.
Ayat 52 surat 28 turun berkenaan dengan peristiwa itu yang melukiskan bahwa orang-orang tersebut beriman kepada Kitab-kitab Allah yang turun sebelum al-Quran dan mereka beriman kepada al-Quran.
Setelah turun ayat itu, mereka berkata: “Hai Kaum Muslimin! Orang-orang yang beriman akan kitabmu, akan mendapat dua ganjaran, dan yang tidak iman akan kitabmu akan mendapat satu ganjaran seperti ganjaran kalian”. Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 57 : 28) yang memerintahkan orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab sebelumnya untuk beriman kepada Rasul-Nya (Muhammad) agar mendapat lipatan Rahmat Allah.
Diriwayatkan oleh at-Thabarani di dalam kitab al-Ausath, yang di dalam sanadnya terdapat orang yang tak terkenal, yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika turun ayat : “Ulaika yu’tauna ajrahum marrataini bima shabaru” (S. 28 : 54) menyombonglah Kaum Mu’minin yang berasal dari Nashara terhadap shahabat-shahabat Nabi saw dengan berkata: “Kami mendapat dua ganjaran dan kalian hanya mendapat satu ganjaran” Ucapan ini menyinggung perasaan para Shahabat, maka Allah menurunkan ayat ini (S. 57 : 28) yang menjanjikan lipatan ganjaran bagi orang yang bertaqwa kepada Allah serta beriman kepada Rasul-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika turun ayat : “Yu’tikum kiflaini mirrahmatihi” (S. 57 : 28), Shahabat Nabi yang berasal dari kaum Nashara, merasa iri terhadap Kaum Mushim (karena akan mendapat lipatan rahmat Allah). Maka turunlah ayat berikutnya (S. 57 29) yang menegäskan bahwa kurnia Allah diberikan kepada orang-orang yang disukai-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah.

QS. 57 : 29. Dalam ayat ini Allah ta'ala memberikan ketegasan bahwa Allah ta'ala sendiri yang menentukan kurnia-Nya kepada hamba-hamba-Nya. "Dan sesungguhnya kurnia itu ada di tangan Allah; diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki;...". Maka sebagai penutup Tuhan memberikan penghargaan yang besar bagi hamba-hamba-Nya, karena kasih-Nya dan karena sayang-Nya. "Allah mempunyai kurnia yang besar." Dia Maha Kuasa, menganugerahkan kurnia kepada siapapun yang dikehendaki. Tetapi kita mempunyai dua perasaan. Pertama, KHAUF, takut akan murka-Nya. Kedua, RAJAA', yaitu selalu mengharap akan kurnia-Nya. Dua perasaan yang menemani kita menjalani hidup dalam dunia ini. Semoga Allah sambut dengan Rahman-Nya dan Rahim-Nya.

Latar Belakang Turunnya Ayat
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum yahudi berkata : “Sudah hampir tiba waktunya turun seorang Nabi yang (melaksanakan hukum) potong tangan dan kaki”. Ketika Nabi (yang melaksanakan hukum itu) dilahirkan dari bangsa Arab, mereka kufur. Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 57 : 29) yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan kurnia (kenabian) terhadap yang disukai-Nya. Diriwayatkan oleb Ibnu Muadzir yang bersumber dari Mujahid.
----------------------------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' XXVII, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit H. Abdul Karim Surabaya, cetakan ketiga 1982, halaman 345 - 347.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke -5, 1985, halaman 496 - 498.
Tafsir Qur'an Al-Furqan, A. Hassan, Penerbit Al Ikhwan Surabaya, Cetakan Kedua 1986, halaman 1076 - 1077.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar