Atha’ bin Abi Rabah berkata: Ibn Abbas r.a. berkata: Sukakah saya tunjukkan kepadamu seorang wanita ahli sorga? Jawab saya: Baiklah. Berkata Ibnu ‘Abbas: Itulah wanita yang hitam, pada suatu hari ia datang kepada Nabi s.a.w. berkata: Ya Rasulullah saya berpenyakit “ayan”, hingga terbuka aurat. Maka do’akan kepada Allah untuk saya. Jawab Nabi s.a.w.: Jika kau sabar, akan mendapat sorga, dan jika kau tetap minta saya do’akan sayapun tidak keberatan. Jawab wanita: Saya akan sabar tetapi do’akan supaya tidak sampai terbuka aurat saya. (HR. Buchary dan Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa minta do’a dan tawassul pada Rasulullah, adalah sesuatu yang wajar, tidak sesuatu larangan pun, kecuali dari mereka orang-orang yang merasa dirinya jauh lebih bersih iman dari sahabat-sahabat Nabi s.a.w. yang sudah terjamin sorga mereka. Dalam keterangan Rasulullah s.a.w. Maka ini nyata sekali kebodohan yang melarang orang minta do’a kepada seorang salih yang bertaqwa.
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 62-63.
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 62-63.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar