"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Rabu, 15 Juni 2011

Diwajibkan Puasa supaya Terpelihara

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman! diwajibkan puasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertakwa / terpelihara (daripada kejahatan). (QS 2 : 183).

Tafsir Ayat
"Hai orang-orang yang beriman! diwajibkan puasa atas kamu ..." Sahabat Nabi ﷺ, Abdullah bin Mas'ud pernah mengatakan bahwa apabila sesuatu ayat telah di mulai dengan panggilan kepada orang yang percaya, sebelum sampai ke akhirnya kita sudah tahu bahwa ayat ini akan mengandung perihal yang penting ataupun suatu larangan yang berat. Perintah puasa adalah salah satu perintah yang meminta pengorbanan kesenangan diri dan kebiasaan tiap hari. Orang yang merasa dirinya ada iman bersedia menanggung, apa perintah yang akan dipikul itu. Dan bersedia merobah kebiasaannya, menahan nafsunya dan bersedia pula bangun di waktu sahur dan makan pada waktu itu, dikarenakan Tuhan memerintahkan.
"... sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu daripada kamu, ...". Puasa juga diperintahkan kepada ummat-ummat terdahulu. Meskipun kitab Taurat tidak menerangkan peraturan puasa sampai kepada yang terkecil, namun didalamnya ada pujian dan anjuran kepada orang supaya berpuasa.
Nabi Musa a.s. sendiri pernah puasa 40 hari.
Dalam kitab injil pun tidak ada tuntunan puasa, tetapi puasa orang kristen yang terkebal ialah puasa besar sebelum hari Paskah.
Orang hindu pun mempunyai puasa, demikian juga penganut agama budha.
Dalam agama Mesir purbakala pun ada aturan puasa, terutama atas orang-orang perempuan.
Di dalam surat Maryam, Nabi Zakaria dan Maryam pun mengerjakan puasa.
Maka setelah diterangkan bahwasannya kewajiban berpuasa yang dipikulkan kepada orang-orang yang beriman telah juga dipikul kepada ummat-ummat sebelum mereka, maka diujung ayat diterangkan hikmah puasa, yaitu : "..., supaya kamu bertakwa / terpelihara (daripada kejahatan)".
------------------
Bibliography :
Tafsir Qur'an Al-Furqan, A. Hassan, Penerbit Al Ikhwan Surabaya, cetakan kedua 1986.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 90 - 91.
Tulisan Arab Al-Qur'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar