"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 12 Mei 2017

Jalan yang Lurus

Di dalam al-Qur'an Surat Yaa-Siin (36) : 1 - 10 ; Allah ta'ala menjelaskan bahwa
يسٓ
Yaa siin (Allah yang lebih mengetahui maksudnya). (1).

وَالْقُرْءَانِ الْحَكِيمِ
Demi al-Qur'an yang penuh hikmah, (2).

إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
sesungguhnya engkau adalah di antara orang-orang yang diutus, (3).

عَلَىٰ صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
atas jalan yang lurus, (4).

تَنزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
(al-Qur'an) diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, (5).

لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُونَ
supaya engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah diberi peringatan bapak-bapak mereka, maka mereka lalai. (6).

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَىٰٓ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
sungguh sudah tetap berlaku perkataan (ketentuan Allah) atas kebanyakan mereka (dengan adzab) karena mereka tidak beriman. (7).

إِنَّا جَعَلْنَا فِىٓ أَعْنٰقِهِمْ أَغْلٰلًا فَهِىَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ
Sesungguhnya Kami menjadikan belenggu di leher mereka, sampai kedagunya, maka mereka tertengadah. (8).

وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Dan Kami jadikan di depan mereka dinding dan di belakang mereka dinding, lalu Kami tutup matanya, sehingga mereka tidak melihat. (9).

وَسَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memperingatkannya atau tidak engkau peringatkan, mereka tidak beriman. (10).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما dikemukakan bahwa ketika Rasulullah ﷺ membaca surat as-Sajdah dengan nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu dan mereka bersiap-siap untuk menyiksa Rasulullah ﷺ tapi tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya, dan mereka menjadi buta sama sekali. Mereka mengharapkan pertolongan Nabi ﷺ dan berkata : "Kami sangat mengharapkan bantuanmu atas nama Allah dan atas nama keluarga". Kemudian Rasulullah ﷺ berdo'a dan mereka pun sembuh, akan tetapi tak seorang pun dari mereka yang beriman. Berkenaan dengan peristiwa itu turunlah ayat-ayat tersebut diatas (QS. 36 : 1 - 10). (HR. Abu Na'im).
Dalam riwayat lain yang bersumber dari 'Ikrimah dikemukakan bahwa Abu Jahl berkata : "Sekiranya aku bertemu dengan Muhammad, pasti aku akan menghasutnya". Ketika Nabi Muhammmad berada disekitarnya, orang-orang menunjuk bahwa Muhammad berada disisinya. Akan tetapi Abu Jahl tetap bertanya-tanya : "Mana dia", karena dia tidak melihatnya. QS. 36 : 8 - 9, turun sebagai penjelasan bahwa pandangan Abu Jahl di saat itu ditutup oleh Allah untuk melihat Muhammad. (HR. Ibnu Jarir).

Tafsir Ayat
QS. 36 : 1. Yaa siin (Allah yang lebih mengetahui maksudnya).

QS. 36 : 2. Demi al-Qur'an yang penuh hikmah, Yakni yang muhkam, yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya.

QS. 36 : 3. sesungguhnya engkau adalah di antara orang-orang yang diutus, QS. 36 : 4. atas jalan yang lurus, artinya, berada pada suatu tuntunan, agama yang benar, dan syariat yang lurus.

QS. 36 : 5. (al-Qur'an) diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, Yaitu jalan, tuntunan dan agama yang engkau sampaikan ini diturunkan keterangannya dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya :
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ * صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ أَلا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الأمُورُ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan. (QS. Asy-Syura : 52-53).

QS. 36 : 6. supaya engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah diberi peringatan bapak-bapak mereka, maka mereka lalai. Yang dimaksud dengan 'mereka' adalah orang-orang Arab, karena sesungguhnya belum pernah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan sebelum Nabi Muhammad ﷺ. Penyebutan 'mereka' secara tersendiri, bukan berarti meniadakan yang lainnya. Sebagaimana penyebutan beberapa orang tertentu, tidak meniadakan pengertiannya secara umum. Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan ayat-ayat dan hadis-hadis yang mutawatir, yang menunjukkan bahwa kerasulan Nabi Muhammad ﷺ bersifat umum untuk seluruh umat manusia, yaitu pada tafsir firman-Nya :

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kalian semuanya.” (QS. Al-A'raf : 158)

QS. 36 : 7. sungguh sudah tetap berlaku perkataan (ketentuan Allah) atas kebanyakan mereka (dengan adzab) karena mereka tidak beriman. Ibnu Jarir mengatakan bahwa azab Allah telah dipastikan atas sebagian besar dari mereka. Dengan kata lain, Allah telah menetapkan di dalam Lauh Mahfuz, bahwa sebagian besar dari mereka tidak beriman, kepada Allah dan tidak membenarkan rasul-rasul-Nya.

QS. 36 : 8. Sesungguhnya Kami menjadikan belenggu di leher mereka, sampai kedagunya, maka mereka tertengadah. Al-muqmah artinya orang yang terangkat kepalanya, seperti yang dikatakan oleh Ummu Zari' dalam ucapannya, "Saya minum dengan menengadahkan kepala," maksudnya dia minum hingga kenyang dengan menengadahkan kepalanya agar air mudah masuk dan menyegarkan. Dan sudah dianggap cukup hanya menyebut 'belenggu pada leher' tanpa menyebut 'kedua tangan', sekalipun pada kenyataannya kedua tangan pun dibelenggu pula menjadi satu dengan leher. Bahwa surat Yaa-Siin ayat 8 ini semakna dengan ayat lain yang mengatakan: Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu. (QS. Al-Isra : 29) Yakni tangan mereka terikat ke leher mereka sebagai kata kiasan yang menunjukkan bahwa tangan mereka tidak mau diulurkan untuk memberi kebaikan. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: maka karena itu mereka tertengadah. (Yasin: 8) Mereka menengadahkan kepalanya, sedangkan tangan mereka diletakkan di mulut mereka dan mereka terbelenggu tidak mendapatkan kebaikan apa pun.

QS. 36 : 9. Dan Kami jadikan di depan mereka dinding dan di belakang mereka dinding, lalu Kami tutup matanya, sehingga mereka tidak melihat. Menurut Mujahid, dinding itu menutupi mereka dari kebenaran sehingga mereka kebingungan, yang menurut Qatadah disebutkan berada dalam kesesatan. Maksudnya, tidak dapat mengambil manfaat dari kebaikan dan tidak mendapat petunjuk untuk menempuh jalan kebaikan. Ibnu Jarir mengatakan, telah diriwayatkan seterusnya dari Ibnu Abbas, bahwa ia membaca ayat ini dengan bacaan "فَأَعْشَيْنَاهُمْ" dengan memakai huruf 'ain bukan gin, berasal dari akar kata al-asya yang artinya suatu penyakit yang mengenai mata.

QS. 36 : 10. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memperingatkannya atau tidak engkau peringatkan, mereka tidak beriman. Allah telah memastikan kesesatan atas diri mereka, karenanya tidak ada faedahnya lagi peringatan untuk mereka dan mereka tidak akan terpengaruh oleh peringatan. Hal yang semisal telah disebutkan di dalam tafsir surat Al-Baqarah; dan ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya :

إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ * وَلَوْ جَاءَتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الألِيمَ

Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (QS. Yunus : 96-97)
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' XXIII, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit Yayasan Pustaka Islam Surabaya 1980, halaman 24-28.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 417 - 418.
Ibnu Katsir Online Tafsir Surat Yaa-Siin, ayat 1 - 7
Ibnu Katsir Online Tafsir Surat Yaa-Siin, ayat 8 - 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar