Note Trip. 1438 H.
Cara-cara paham perusak NKRI itu selalu putar balik logika. Yang benar dipelintir jadi salah, begitu pun sebaliknya, dengan tujuan misi mereka berhasil. Kembali aku temui obrolan perihal hijab yang hangat pasca kunjungan raja Salman ke Indonesia. Sebut aja mereka Pulsa dan Data. Karena sebelumnya perbincangan hijab itu budaya arab gencar digembar-gemborkan oleh orang semacam Pulsa. Tetiba kunjungan raja Salman segerombolan liberal pengen ngejatuhin Saudi Arabia dengan mengunggah viralkan foto-foto putri-putri arab tak berhijab.
Pulsa : "Ternyata ada putri arab yang enggak ber-HIJAB ya?!"
Data : "Dengan pernyataan Pulsa tersebut menjelaskan dengan GAMBLANG bahwa HIJAB adalah tuntunan AL-QUR'AN, bukan BUDAYA ARAB?, se-dangkal pengetahuan saya hijab itu tuntunan al-Qur'an. Klo jilbab, khimar dan lain-lain adalah cara untuk "ber HIJAB. Jadi jika jilbab itu Budaya Arab, tentu orang Arab pakai Jilbab semua. Ternyata tidak semua Arab pakai jilbab....right?"
Senang masih banyak akar rumput yang sungguh-sungguh memahami dan mengamalkan ajaran Islam agama yang dipeluknya, tidak sekadar kata ayahku, kata kakekku, kata guruku dan kata-kata entah siapa. Semakin banyak yang belajar al-ur'an dan Sunnah.
Pulsa : "Ternyata ada putri arab yang enggak ber-HIJAB ya?!"
Data : "Dengan pernyataan Pulsa tersebut menjelaskan dengan GAMBLANG bahwa HIJAB adalah tuntunan AL-QUR'AN, bukan BUDAYA ARAB?, se-dangkal pengetahuan saya hijab itu tuntunan al-Qur'an. Klo jilbab, khimar dan lain-lain adalah cara untuk "ber HIJAB. Jadi jika jilbab itu Budaya Arab, tentu orang Arab pakai Jilbab semua. Ternyata tidak semua Arab pakai jilbab....right?"
Senang masih banyak akar rumput yang sungguh-sungguh memahami dan mengamalkan ajaran Islam agama yang dipeluknya, tidak sekadar kata ayahku, kata kakekku, kata guruku dan kata-kata entah siapa. Semakin banyak yang belajar al-ur'an dan Sunnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar