Allah berfirman QS. Al-Maidah : 71, yang artinya :
”Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun (terhadap mereka dengan membunuh Nabi-Nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemudian Allah menerima taubat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka itu buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”
Sebagian besar bangsa Yahudi menutup mata dan telinganya dari menerima nasehat kebenaran. Mereka buta terhadap ayat-ayat Allah yang tercantum dalam kitab-kitab suci mereka. Bangsa Yahudi menutup telinga sehingga tidak mau mendengar nasehat yang dibawa oleh para rasul mereka. Semakin sering para rasul itu memperingatkan kedurhakaan, kedhaliman dan kesesatan yang mereka lakukan selalu saja mereka abaikan.
Sikap mental mereka yang begitu bobrok membuat mereka berani membunuh para Nabi yang membawa petunjuk dan bimbingan hidup kepada mereka. Mereka telah membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya. Bahkan mereka berusaha membunuh Nabi Isa, tetapi gagal.
Akibat kebobrokan moral mereka, kemudian Allah menurunkan adzab kepada mereka, sehingga mereka dijadikan bangsa yang hina dan selama berabad-abad silih berganti dijajah oleh berbagai bangsa. Mereka pernah dijajah bangsa Parsi, kemudian bangsa Romawi, sehingga mereka hidup dalam perbudakan.
Kedurhakaan bangsa Yahudi sehingga berani membunuh Nabi-Nabi mereka sendiri menjadi petunjuk puncak kebobrokan moral mereka. Karena itu tidaklah heran jika terhadap manusia biasa bangsa Yahudi bertindak sangat biadab, penuh kebuasan dan kelaliman yang tak terkirakan. Adanya kebiadaban yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina selama kurang lebih 70 tahun akhir-akhir ini dapat kita jadikan sebagai bukti kebobrokan moral mereka. Karena itu wajib kita bersikap waspada terhadap setiap gerak-gerik bangsa Yahudi dan bersiap diri untuk menghadapi kebiadaban mereka. Tanpa kita memiliki persiapan moril maupun kekuatan menghancurkan kebiadaban bangsa Yahudi, maka kaum Muslimin akan dijadikan budak mereka.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 186 - 187
”Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun (terhadap mereka dengan membunuh Nabi-Nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemudian Allah menerima taubat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka itu buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”
Sebagian besar bangsa Yahudi menutup mata dan telinganya dari menerima nasehat kebenaran. Mereka buta terhadap ayat-ayat Allah yang tercantum dalam kitab-kitab suci mereka. Bangsa Yahudi menutup telinga sehingga tidak mau mendengar nasehat yang dibawa oleh para rasul mereka. Semakin sering para rasul itu memperingatkan kedurhakaan, kedhaliman dan kesesatan yang mereka lakukan selalu saja mereka abaikan.
Sikap mental mereka yang begitu bobrok membuat mereka berani membunuh para Nabi yang membawa petunjuk dan bimbingan hidup kepada mereka. Mereka telah membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya. Bahkan mereka berusaha membunuh Nabi Isa, tetapi gagal.
Akibat kebobrokan moral mereka, kemudian Allah menurunkan adzab kepada mereka, sehingga mereka dijadikan bangsa yang hina dan selama berabad-abad silih berganti dijajah oleh berbagai bangsa. Mereka pernah dijajah bangsa Parsi, kemudian bangsa Romawi, sehingga mereka hidup dalam perbudakan.
Kedurhakaan bangsa Yahudi sehingga berani membunuh Nabi-Nabi mereka sendiri menjadi petunjuk puncak kebobrokan moral mereka. Karena itu tidaklah heran jika terhadap manusia biasa bangsa Yahudi bertindak sangat biadab, penuh kebuasan dan kelaliman yang tak terkirakan. Adanya kebiadaban yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina selama kurang lebih 70 tahun akhir-akhir ini dapat kita jadikan sebagai bukti kebobrokan moral mereka. Karena itu wajib kita bersikap waspada terhadap setiap gerak-gerik bangsa Yahudi dan bersiap diri untuk menghadapi kebiadaban mereka. Tanpa kita memiliki persiapan moril maupun kekuatan menghancurkan kebiadaban bangsa Yahudi, maka kaum Muslimin akan dijadikan budak mereka.
--------
76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’an karya Syaikh Mustafa Al-Maraghi, penyusun Drs. M. Thalib, Penerbit CV. Pustaka Mantiq Solo, cetakan pertama April 1989, halaman 186 - 187
Tidak ada komentar:
Posting Komentar