"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 08 Desember 2017

Bertambah Iman Bertambah Amal Kebaikannya

Di dalam buku “Ihya’ Ulumiddin” karya Imam al-Ghazali pada halaman 430 - 431 menuturkan bahwa ulama terdahulu (ulama salaf) telah sepakat bahwa Iman itu bertambah dan berkurang. Bertambahnya dengan ta’at dan berkurangnya dengan maksiat. Apabila pembenaran  (tashdiq) itu Iman, maka tidaklah tergambar padanya berlebihan dan berkurang.
Ulama salaf itu adalah saksi-saksi yang adil, tak ada sepatahpun daripada perkataan mereka yang menyeleweng. Apa yang disebutkan mereka itu benar. Hanya persoalannya ialah pada memahaminya.
Pada perkataan ulama salaf itu. Menunjukkan bahwa amal perbuatan tidaklah sebahagian daripada Iman dan sendi-sendi wujudnya. Tetapi adalah tambahan kepadanya, di mana Iman itu bertambah dengan adanya amal perbuatan. Yang bertambah itu ada dan yang berkurang pun ada. Dan sesuatu itu tidaklah bertambah dengan dirinya sendiri. Maka tidak boleh dikatakan bahwa manusia itu bertambah dengan kepalanya. Tetapi dikatakan bertambah dengan janggutnya dan gemuknya. Dan tidak boleh dikatakan bahwa sholat itu bertambah dengan ruku’ dan sujud. Tetapi bertambah dengan adab dan sunat-sunat.
Maka ini adalah penegasan bahwa Iman itu mempunyai wujud (ada). Dan sesudah adanya, lalu berbeda  keadaannya dengan bertambah dan berkurangnya amal ketaatan.
-------------------------------------------
Ihya’ Ulumiddin Jilid 1, Imam al-Ghazali, Penerbit C.V. Faizan Jakarta, cetakan kesembilan 1986.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar