"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Minggu, 11 Februari 2018

Media Sampah

Note Trip. Gara-gara sang Penista Agama melenggang, akar rumput saling tikai berbulan-bulan, pemerintah seperti melindungi si Penista Agama, hingga banyak asumsi jelata tersebar bahwa penguasa adalah budak pengusaha cina dan asing. Hingga selepas masa penjaga NKRI, ulama dan ummat melakukan doa bersama.
Tetiba komponen penguasa berujar tentang peristiwa yang belum di cek ulang ; "Sebaliknya, saya amat bersedih dan terpukul mendengar adanya jurnalis yang diusir dan alami kekerasan oleh sebagian jamaah aksi 112."
Mendapat angin segar para gerombolan penista bersemangat : "Saya muslim dan saya meyakini agama yang saya anut tidak mengajarkan sikap bar-bar seperti itu."
Para penjaga Qur'an dan NKRI mengingatkan sang penguasa : "Pak ini mah kata-kata gerombolan si Penista Agama, komen-nya pasti bau jamban, kalau benar muslim mana mungkin jadi antek penista Agama. Ayat Al-qur'an aja nggak dengerin, masih ngaku muslim?"

Begitulah cara perusak NKRI itu selalu putar balik logika dan memanfaatkan momen tergelincir kalimat sang penguasa. Dari pinggir jalanan, warung makan hingga berita media begitulah kaum atheis-komunis-liberal bekerja. Untunglah informasi yang lengkap dan akurat ikut membantu sang penguasa melihat kebenaran berita. Kelakuan hendak mengadu domba dan seolah teraniaya terbantahkan. Semangat terus menjaga NKRI kawan-kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar