"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Jumat, 09 Desember 2011

BENTUK SABAR

Dilihat dari keadaan dan bentuknya, maka sabar itu ada dua macam, yaitu :
  1. sabar yang bersifat jasmaniah (fisik). Yaitu, kesabaran badan memikul beban yang berat-berat, seperti sabar mendapat cobaan, sabar ditimpa kemiskinan, sabar menderita sakit dan lain-lain sebagainya.
  2. sabar yang bersifat rohaniah, kejiwaan. Ini terbagi pula kepada beberapa macam, masing-masing dengan sebutan dan istilahnya sendiri-sendiri.
Diantaranya :
  • sabar menahan hawa nafsu perut dan seksual. Ini disebutkan ‘iffah.
  • teguh hati menahan musibah atau bencana yang menimpa. Tidak gelisah, tidak mengeluh, tidak menyesal, tidak mengupat-upat dan lain-lain. Dalam hal ini biasa dipergunakan istilah sabar.
  • menahan diri dari kehidupan mewah di waktu kaya.
  • sabar dalam perjuangan, pertempuran atau peperangan. Ini dinamakan saja’ah. Lawannya ialah jubun, pangecut.
  • menahan diri dari kemarahan. Ini disebut hilm.
  • menahan diri dan lapang dada menghadapi lawan. Ini dinamakan tasamuh, toleransi.
  • menahan diri dan memelihara rahasia, baik rahasia sendiri maupun rahasia orang lain, rahasia negara dan lain-lain. Sifat ini disebutkan kitman.
  • menahan diri dari kemewahan hidup dunia. Ini dinamakan zuhud.
  • menahan diri dari kehidupan yang berlebih-lebihan dan hidup sekedar yang perlu saja, mencukupkan dengan apa yang ada. Hal itu. disebutkan qana’ah.
Semua yang diuraikan di atas ini termasuk dalam lingkungan pohon yang besar, yang dinamakan sabar.
---------------
SABAR DAN SYUKUR, M. Yunan Nasution, Penerbit Ramadhani, halaman 15 - 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar