Sebagian jama’ah ada juga yang mengeluarkan siwak dari sakunya yang kemudian bersiwak pada saat dia tengah mendengarkan khutbah Jum’at. Dan ini merupakan suatu hal yang salah, karena ia dapat melengahkan diri dari khutbah. Dan tindakan sia-sia pada saat itu benar-benar dilarang. Nabi ﷺ telah bersabda:
مَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَـا
“Barangsiapa yang memegang batu kerikil berarti dia telah lengah (berbuat sia-sia)” [Shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 857)].
Dan diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Dan diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَـى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ، وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا
“Barangsiapa berwudhu’ lalu dia melakukannya dengan sebaik-baiknya, kemudian dia mendatangi shalat Jum’at, dilanjutkan dengan mendengar dan memperhatikan khutbah, maka dia akan diberikan ampunan atas dosa yang dilakukan antara hari itu sampai pada hari Jum’at berikutnya dan ditambah dengan tiga hari. Dan barangsiapa memegang (bermain-main kerikil) maka sialah-sialah Jum’at-nya”. [Diriwayatkan Muslim di dalam kitab al-Jumu’ah, bab Fadhli man Istama’a wa Anshata fil Khuthbah (no. 857)]
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dengan sanad yang jayyid dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib, dari Jabir bin ‘Abdullah, dia berkata, ‘Abdullah bin Mas’ud pernah memasuki masjid ketika Nabi ﷺ tengah berkhutbah. Lalu ia duduk di samping Ubay bin Ka’ab. Kemudian dia bertanya kepada Ubay tentang sesuatu atau mengajaknya berbicara tentang sesuatu, tetapi Ubay tidak menjawabnya. Ibnu Mas’ud mengira Ubay marah. Setelah Nabi ﷺ selesai menunaikan shalatnya, Ibnu Mas’ud berkata, “Wahai Ubay, apa yang menghalangimu untuk memberi jawaban kepadaku?”
Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak menghadiri shalat Jum’at bersama kami.”
“Memangnya kenapa?” tanya Ibnu Mas’ud.
Ubay menjawab, “Engkau telah berbicara sementara Nabi tengah berkhutbah.”
Maka Ibnu Mas’ud berdiri dan masuk menemui Nabi ﷺ seraya menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun bersabda, “Ubay benar, Ubay benar, taatilah Ubay.” [Hasan: Diriwayatkan Abu oleh Ya’la dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 721)]
[Disalin dari kitab kitab al-Kali-maatun Naafi’ah fil Akhthaa' asy-Syaai’ah, Bab “75 Khatha-an fii Shalaatil Jumu’ah.” Edisi Indonesia 75 Kesalahan Seputar Hari dan Shalat Jum’at, Karya Wahid bin ‘Abdis Salam Baali. Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
Selengkapnya di almanhaj.or.id
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dengan sanad yang jayyid dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib, dari Jabir bin ‘Abdullah, dia berkata, ‘Abdullah bin Mas’ud pernah memasuki masjid ketika Nabi ﷺ tengah berkhutbah. Lalu ia duduk di samping Ubay bin Ka’ab. Kemudian dia bertanya kepada Ubay tentang sesuatu atau mengajaknya berbicara tentang sesuatu, tetapi Ubay tidak menjawabnya. Ibnu Mas’ud mengira Ubay marah. Setelah Nabi ﷺ selesai menunaikan shalatnya, Ibnu Mas’ud berkata, “Wahai Ubay, apa yang menghalangimu untuk memberi jawaban kepadaku?”
Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak menghadiri shalat Jum’at bersama kami.”
“Memangnya kenapa?” tanya Ibnu Mas’ud.
Ubay menjawab, “Engkau telah berbicara sementara Nabi tengah berkhutbah.”
Maka Ibnu Mas’ud berdiri dan masuk menemui Nabi ﷺ seraya menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun bersabda, “Ubay benar, Ubay benar, taatilah Ubay.” [Hasan: Diriwayatkan Abu oleh Ya’la dan dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 721)]
[Disalin dari kitab kitab al-Kali-maatun Naafi’ah fil Akhthaa' asy-Syaai’ah, Bab “75 Khatha-an fii Shalaatil Jumu’ah.” Edisi Indonesia 75 Kesalahan Seputar Hari dan Shalat Jum’at, Karya Wahid bin ‘Abdis Salam Baali. Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
Selengkapnya di almanhaj.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar