"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 29 Mei 2008

COPY-PASTE materi blog

Booming BLOG sebagai identitas diri makin marak. Tak bisa dipungkiri praktek copy-paste materi BLOG pasti terjadi. Aku ber-”think positive” saja soal copy-paste, selama materi itu bermanfaat bagi orang banyak sebagai sebuah pengkayaan ilmu, anggap saja itu bagian dari “tabungan akhirat”. Karena bagiku “Wejangan Rasul” tentang 3 perkara (amal jariyah, ilmu yang manfaat dan anak sholeh) yang akan terus mengalir pahalanya meski kita mati.
Ayo terus berlomba dalam kebajikan.

Selasa, 06 Mei 2008

Kisah Luth

Sebuah kisah tentang homoseksual yang Allah ta'ala paparkan dalam Qur'aan surat asy-Syu’araa’ (26) : 160 - 175) ;

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلينَ
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠)
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠)
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (١٦٠)
Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, (160)

إِذْ قالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلا تَتَّقُونَ
ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka : “Mengapa kamu tidak bertakwa?” (161)

إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمينٌ
 Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, (162)

فَاتَّقُوا اللهَ وَ أَطيعُونِ 
maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (163)

وَما أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلى‏ رَبِّ الْعالَمينَ 
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. (164)

أَتَأْتُونَ الذُّكْرانَ مِنَ الْعالَمينَ
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia, (165)

وَ تَذَرُونَ ما خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْواجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عادُونَ 
dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas”. (166)

 قالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجينَ
Mereka menjawab : “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir”. (167)

 قالَ إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقالينَ
Luth berkata : Sesungguhnya aku sangat membenci kepada perbuatanmu”. (168)

رَبِّ نَجِّني‏ وَ أَهْلي‏ مِمَّا يَعْمَلُونَ
(Luth berdo’a): “ Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan”. (169)

فَنَجَّيْناهُ وَ أَهْلَهُ أَجْمَعينَ
 Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarga semua, (170)
إِلاَّ عَجُوزاً فِي الْغابِرينَ 
kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. (171)
ثُمَّ دَمَّرْنَا الْآخَرينَ 
Kemudian Kami binasakan yang lain. (172)

وَ أَمْطَرْنا عَلَيْهِمْ مَطَراً فَساءَ مَطَرُ الْمُنْذَرينَ 
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. (173)

 إِنَّ في‏ ذلِكَ لَآيَةً وَما كانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنينَ
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman. (174)

وَ إِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزيزُ الرَّحيمُ
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (175)

Di dalam buku “Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin-nya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah halaman 328; bahwa Mujahid berkata : “Andaikata orang yang berbuat seperti kaum Luth itu mandi dengan setiap tetes air yang ada dilangit dan dibumi, maka dia masih dalam keadaan najis. Allah menyebutkan hukuman kaum Luth dan bencana yang menimpa mereka di sepuluh surat al-Qur'aan; yaitu surat al-'A'raf (7) : 80-84; surat Hud (11) : 77-83; surat al-Hijr (15) : 59-77; surat al-Anbiyaa' (21) : 74-75; surat al-Furqon (25) : 40; surat asy-Syu'araa' (26) : 160-175; surat an-Naml (27) 54-58; surat al-Ankabut (29) : 28-35; surat ash-Shaffaat (37) : 133-136 dan surat al-Qamar (54) : 33-40. Allah juga menghimpun hukuman kebutaan, kehancuran tempat tinggal, hujan batu dan masuk neraka”.
Ada diantara ulama berkata : “Jika seorang laki-laki menggauli laki-laki lain, maka para malaikat lari menghindar, bumi mengadu kepada Rabb-nya, kemurkaan Allah turun kepadanya, laknat mengepungnya, syetan mengelilinginya, para malaikat mengucapkan takbir dan api neraka semakin membara. Jika para utusan Allah datang untuk mencabut ruhnya, maka mereka memindahkan ruh itu kepada rekan mereka dan tempat penyiksaan dan  ruhnya berada diantara ruh mereka. Itu merupakan tempat yang paling sempit dan tempat siksaan yang paling pedih ditungku penyiksaan bagi para pezina. Itu merupakan kenikmatan yang berkesudahan siksaan yang pedih. Pelakunya digiring untuk bergabung dengan para penghuni neraka Jahannam, kenikmatan menjadi sirna dan yang menyisa adalah penyesalan. Syahwat lenyap dan yang menyiksa adalah penderitaan”.
---------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 585-586.

Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin; Ibnu Qayyim al-Jauziyyah; Penerbit Darul Falah Jakarta Timur, cetakan kesebelas : Jumadil Tsani 1423H (2002 M)

Minggu, 04 Mei 2008

Kompetisi Piano di Pemkot Semarang

Pelaksanaan Semarang Piano Open Competition 2008 diikuti oleh lebih dari 18 kota di Indonesia dengan 153 peserta, event ini diselenggarakan di ruang Loka Krida H. Iman Soeparto Tjokrojoeda, SH Gedung Moch. Ichsan lantai 8. Lomba ini dibagi dalam 9 kategori dari A - I.
  • Juara untuk kategori A : Viona Natalie Sanjaya (Juara 1), Willyana Rahardjo (Juara 2), Tamara Purnama Tiur Br. Sitanggang (Juara 3) dan Ikeshia Jessica Prasetyo (Juara Favorit). 
  • Kategori B : Jennifer (Juara 1), Dominicus Bimaputra Soegiono (Juara 2), Kezia Angel Nathania Rusly (Juara 3), Angelia Citraningsih (Juara Favorit), 
  • Kategori C : Sandy Melia Handojo (Juara 1), Viona Natalie Sanjaya (Juara 2), Endiva Dian Septiara (Juara 3), Boban Nathaniel Seputra (Juara Favorit), 
  • Kategori D : Clarissa Sanjaya (Juara 1), Angel Kurniawi Chandra (Juara 2), Jennifer (Juara 3), Brigita Tara Laurensia Suhendro (Juara Favorit), 
  • Kategori E : Anthony Hartono (Juara 1), Hermawan Mulyono (Juara 2), Faustina Chandra (Juara 3), Idelia Sanjaya (Juara Favorit), 
  • Kategori F : Anthony Hartono (Juara 1), Hermawan Mulyono (Juara 2), Faustina Chandra (Juara 3), Idelia Sanjaya (Juara Favorit), 
  • Kategori G : Evodia Betty Tjokroseputro (Juara 1) dan Clarissa (Juara 2), 
  • Kategori H : Prima Hidayaningtias (Juara 1) dan Anna Agung Pratita (Juara 2), 
  • Kategori I berdasarkan keputusan dewan juri tidak ada pemenang, karena secara musikalitas masih jauh dari harapan.

Djenderal Soedirman

Di Bodas Karangjati Sudirman dilahirkan, tepatnya di kabupaten Purbalingga tanggal 24 Januari 1916. Sudirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah pekerja Pabrik Gula Kalibagor, dan ibunya, Siyem, keturunan Wedana Rembang. Sudirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, asisten wedana Rembang, yang masih merupakan saudara dari Siyem. Sudirman mengenyam pendidikan dasar di sekolah HIS di Cilacap pada 1923-1930, dilanjutkan ke sekolah MULO Taman Dewasa (hanya 1 tahun), dan pindah ke Perguruan Parama Wiworotomo (selesai 1935). Kemudian Sudirman melanjutkan ke sekolah HIK di Solo, meski tidak tamat. Semasa sekolah, Sudirman muda aktif dalam kegiatan kepanduan. Pertama ia bergabung dengan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), kemudian menjadi anggota Kepanduan Hizbul Wathan HW) Muhammadiyah. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang. Dimasa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Lalu ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Dan ia juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun. Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menolak saran Presiden untuk tetap tinggal didalam kota. Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpim perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tidak tersedianya obat-obatan. Pulang dari medan gerilya, karena masih sakit, ia tidak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah. Pada tanggal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. 

Biodata : 
Nama : Soedirman
Lahir : Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Agama : Islam
Pendidikan Fomal : 
- Sekolah Taman Siswa
- HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat) 
Pendidikan Tentara : Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan : Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
Pengalaman Organisasi : Kepanduan Hizbul Wathan 
Jabatan di Militer : 
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal 
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel 
- Komandan Batalyon di Kroya

Istana Ratu Boko

Keraton Ratu Boko terletak di kawasan Prambanan. Lebih kurang 2 km ke arah selatan dari Candi Prambanan atau 18 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Istana Ratu Boko merupakan bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Ratu Boko terletak di atas bukit dengan ketinggian kira-kira 195,97 m di atas permukaan laut. Ratu Boko merupakan sebuah situs kombinasi antara Budha dan Hindu, yang dapat dilihat dari bentuk-bentuk yang biasanya ada pada candi Budha seperti: stupa dan lempengan emas atau perak yang bertuliskan mantra berbunyi : Ye- Te Swaha. Kemudian adanya 3 candi kecil sebagai element dari agama Hindu dimana terdapat Yoni, patung Dewi Durga dan Ganesha. Nama Kraton Boko berasal dari kata Kraton dan Ratu Boko. Kraton berasal dari kata Ka-da-tu-an yang berarti tempat raja. Ratu Boko berasal dari Ratu yang berarti Raja dan Boko adalah nama seekor burung. Pengertian ini menimbulkan pertanyaan apakah Raja Heron adalah seorang penguasa atau seekor burung dalam arti yang sebenarnya. Oleh sebab itu, banyak orang berkata bahwa Ratu Boko menyimpan misteri hingga saat ini.

Bila masuk dari pintu gerbang istana, kita akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi serasa menyambut. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Bila dicermati, pada gapura pertama ditemukan tulisan 'Panabwara'. Kata ini, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi 'kekuatan' sehingga lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama. Sekitar 45 meter dari gapura kedua, kita temukan bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan diperkirakan memiliki 2 teras. Sesuai namanya, candi ini digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam dapat kita temui bila berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran. Sumur penuh misteri akan ditemui bila berjalan ke arah tenggara dari Candi Pembakaran. Konon, sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Sampai kini airnya masih sering dipakai, masyarakat sekitar meyakini air sumur ini dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya. Tetapi orang-orang Hindu menggunakannya untuk Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi. Penggunaan air dalam upacara diyakini dapat mendukung tujuannya, yaitu untuk memurnikan diri kembali serta mengembalikan bumi dan isinya pada harmoni awalnya. Menengok ke bagian timur istana, kita akan menjumpai dua buah gua, kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa Budha yang terlihat tenang. Dua buah gua itu terbentuk dari batuan sedimen yang disebut Breksi Pumis. Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan yang berada di bawah disebut Gua Wadon. Persis di muka Gua Lanang terdapat sebuah kolam dan tiga stupa. Dari penelitian, diketahui bahwa stupa itu merupakan Aksobya, salah satu Pantheon Budha. Meski didirikan oleh seorang Budha, istana ini memiliki unsur-unsur Hindu. Itu dapat dilihat dengan adanya Lingga dan Yoni, arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan "Om Rudra ya namah swaha" sebagai bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra (nama lain Dewa Siwa). Adanya unsur-unsur Hindu itu membuktikan adanya toleransi umat beragama yang tercermin dalam karya arsitektural. Memang, saat itu Rakai Panangkaran yang merupakan pengikut Budha hidup berdampingan dengan para pengikut Hindu. Sebagai sebuah bangunan peninggalan, Istana Ratu Boko memiliki keunikan dibanding peninggalan lain. Jika bangunan lain umumnya berupa candi atau kuil, maka sesuai namanya istana ini menunjukkan ciri-ciri sebagai tempat tinggal. Itu ditunjukkan dari adanya bangunan berupa tiang dan atap yang terbuat dari bahan kayu, meski kini yang tertinggal hanya batur-batur dari batu saja.

Sabtu, 03 Mei 2008

Smaradhana Batik Semarang ing Lawang Sewu

Penulis dan teman-teman foto bareng Atalarik Syah
Dimeriahkan oleh model-model terkemuka di Indonesia seperti Dani Dahlan, Eny Sukamto, Atalarik Syah, Agni Prastistha, Karenina, Nadine Candrawinata, dan lain-lain. Menampilkan karya 13 perancang terkemuka Indonesia, mereka adalah Anne Avantie, Tejo Nogo Laksono, Rudi Chandra, Defrico Audy, Taruna K Kusmayadi, Lenny Agustin, Jeanny Ang, Oka Diputra, Ali Kharisma, Ferry Sunarto, Gregorius Vici Hari Pradana, Inge Tjoe dan Kesdik Tur Wijoyo yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia) dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Jawa Barat, Bali dan tuan rumah Jawa Tengah. Pergelaran ini mampu menghipnotis warga kota Semarang yang menonton di seputaran Tugu Muda dan sekaligus menjadi puncak acara HUT kota Semarang ke 461. Pergelaran ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui perpaduan seni budaya bangsa dan seni tradisional musik etnik sebagai upaya nyata dan bukan semata slogan untuk memperkenalkan, melestarikan dan mempublikasikan harmonisasi suguhan yang lebih bernilai keposisi yang lebih dihargai.
Sebagai MC acara ini dipercayakan kepada Bagas dan Artika Sari Devi yang ternyata merupakan cucu Waljinah si Ratu Keroncong.
Sambutan Panitia Pelaksana disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang, Drs. Soemarmo HS, Msi.
Acara ini semakin meriah dengan tampilnya penyanyi senior yang pernah tinggal di Semarang, Titik Puspa yang mendendangkan lagu Jatuh Cinta, Marilah ke Mari, Kupu-kupu Malam dan Blues as You. Sedangkan Waljinah menyanyikan lagu Jangkrik Genggong, Walang Kekek dan Gethuk.
Maju terus Batik Semarang dan Batik Indonesia, semoga jadi kebanggaan Bangsa.

Jumat, 02 Mei 2008

Lomba Cipta Lagu Semarangan 2008

Pemerintah Kota Semarang dan Zoom Event Organizer telah menyelenggarakan Lomba Cipta Lagu Semarangan 2008, dan memutuskan pemenangnya. "Semarangku" karya Sulastri dari Semarang (Juara 1), "Semarang Pesona Asia" karya Pieter J. Lasamahu dari Semarang (Juara 2), "Kota Semarang" karya Edy Sugiarto dari Pati (Juara 3).