AN-NAAFI-’U (النَّافِعُ) artinya Yang Maha Pemberi Kemanfa’atan, yakni meratalah kebaikan yang dikurniakan-Nya itu kepada semua hamba-Nya (kampung, kota dan negeri) dan sebagainya. Perhatikanlah matahari dijadikan Allah yang sangat bermanfa’at bagi alam dunia ini, bahkan cahayanya dapat menembus sampai ke dasar-dasar laut sekalipun. Matahari itu banyak sekali manfa’atnya, apalagi di zaman kemajuan ini dimana ilmu tekhnologi telah meningkat sangat maju, maka cahaya matahari itu dapat dipergunakan orang untuk berbagai keperluan dan kepentingan. Demikian pula bulan dan bintang-bintang semuanya ada manfa’at dan faedahnya. Alhasil semua yang dijadikan Allah ini tidaklah sia-sia, ada hikmah dan kepentingannya.
Demikianlah kemanfa’atan dari Allah itu, merata diberi-Nya kepada yang maujud (yang ada) ini.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 164 ayat artinya :
“Sesunggushnya tentang kejadian langit dan bumi, dan pertukaran malam dengan siang, kapal yang berlayar di lautan yang membawa barang-barang yang bermanfaat (berfaedah) bagi manusia, hujan yang diturunkan Allah dari langit, maka dihidupkan -Nya bumi yang telah mati dan berkeliaran di atasnya bermacam-macam binatang, angin yang bertiup dan mega (awan) yang terbentang antara langit dan bumi. Sesungguhnya segala yang tersebut itu menjadi bukti atas kekuasuan Allah, bagi kaum yang berakal.”
Meyakini dua sifat Adh-Dhaarru dan An-Naafi-‘u ini menghendaki agar kita tidak mengharapkan manfaat kecuali dari Allah dan tidak memohon menolak madlarat kecuali kepada Allah.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 97-98.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 50.
Demikianlah kemanfa’atan dari Allah itu, merata diberi-Nya kepada yang maujud (yang ada) ini.
Firman الله سبحانه وتعالى dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 164 ayat artinya :
“Sesunggushnya tentang kejadian langit dan bumi, dan pertukaran malam dengan siang, kapal yang berlayar di lautan yang membawa barang-barang yang bermanfaat (berfaedah) bagi manusia, hujan yang diturunkan Allah dari langit, maka dihidupkan -Nya bumi yang telah mati dan berkeliaran di atasnya bermacam-macam binatang, angin yang bertiup dan mega (awan) yang terbentang antara langit dan bumi. Sesungguhnya segala yang tersebut itu menjadi bukti atas kekuasuan Allah, bagi kaum yang berakal.”
Meyakini dua sifat Adh-Dhaarru dan An-Naafi-‘u ini menghendaki agar kita tidak mengharapkan manfaat kecuali dari Allah dan tidak memohon menolak madlarat kecuali kepada Allah.
--------------------------------
URAIAN ASMA'UL HUSNA, H. Hadiyah Salim, PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1983, halaman 97-98.
DO’A ASMAULLAH AL HUSNA DAN URAIAN MAKNANYA, Staf Redaksi C.V. Peladjar, C.V. Peladjar Bandung, halaman 50.