Note Trip. Tanpa sengaja selalu kudengar sebuah opini tentang narkoba di warung makan, terkhusus ganja. Untuk yang ketiga kalinya dalam 8 bulan ini di bicarakan oleh sekelompok orang. Entah apa maunya, tetapi yang terbaca dalam benakku pembicaraan yang tak sengaja ku dengar ini hanyalah sebuah "kata pengantar" bagi sebuah desain kepentingan bagi mereka.
Selalu diawalnya mereka membuka wacana seolah memuji pemerintah atau sebuah kebijakan yang berhasilan tentang Korupsi, pemerkosaan dan penistaan agama. Tetapi diujungnya mereka menyayangkan soal ketidak berpihakan penggunaan ganja sebagai obat.
Lalu jika si pendengar merespon mereka kemudian memasukkan wacana yang kedua; mungkin pemerintah bisa punya lembaga khusus menjual ganja legal untuk pengobatan. Ganja yang cuma boleh dibeli untuk kesehatan. Lalu mereka menyodorkan kisah sedih; soal seseorang yang dipenjara gara-gara punya ganja buat pengobatan keluarganya, mereka membumbui kisah bahwa seseorang itu bukan pengedar atau pemakai. Terus coba membikin set ending bahwa keluarganya meninggal.
Inilah gaya khas para perusak anak bangsa, semoga kita tetap waspada. Dan semoga Allah jaga kita, keluarga, lingkungan dan negara kita dari pikiran kotor para perusak bangsa.
Selalu diawalnya mereka membuka wacana seolah memuji pemerintah atau sebuah kebijakan yang berhasilan tentang Korupsi, pemerkosaan dan penistaan agama. Tetapi diujungnya mereka menyayangkan soal ketidak berpihakan penggunaan ganja sebagai obat.
Lalu jika si pendengar merespon mereka kemudian memasukkan wacana yang kedua; mungkin pemerintah bisa punya lembaga khusus menjual ganja legal untuk pengobatan. Ganja yang cuma boleh dibeli untuk kesehatan. Lalu mereka menyodorkan kisah sedih; soal seseorang yang dipenjara gara-gara punya ganja buat pengobatan keluarganya, mereka membumbui kisah bahwa seseorang itu bukan pengedar atau pemakai. Terus coba membikin set ending bahwa keluarganya meninggal.
Inilah gaya khas para perusak anak bangsa, semoga kita tetap waspada. Dan semoga Allah jaga kita, keluarga, lingkungan dan negara kita dari pikiran kotor para perusak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar