Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. "Semuanya ambil senjata !! Ada serangan mendadak !!", perintah Lucia pada segenap tentara perlawanan Grassland.
Futch, Sharon dan Bright segera mengambil bagiannya di udara.
"Hugo ! Simpan energi Rune sampai waktunya tiba !", pesan Lucia pada anaknya.
serbuan tentara Harmonia datang bagaikan ombak samudera yang terus mengalir. Hugo, Mua, Hellec, Aila, Yuiri dan yang lainnya menyongsong kedatangan pasukan Harmonia dengan gagah berani.
Pasukan pengendara serangga Harmonia pimpinan Franz pun mulai bergerak di udara. Dengan sigap Futch menghadang serangan pasukan pengendara serangga yang mengincar desa Duck.
Sementara itu disisi lain, Luc dan Albert yang mengiringi penyerbuan ke desa Duck dengan masih memikirkan keberadaan Sasarai yang menghilang. Di tengah perjalanan mereka mendapat laporan dari utusan pasukan pengendara serangga tentang terlibatnya pasukan ksatria sarang naga dan penenggelaman desa Duck. Menyikapi laporan tersebut Albert Silverberg memutuskan untuk menarik mundur pasukan penyerbu dan memberi izin pasukan khusus untuk bergerak.
Kembali ke medan laga dekat desa Duck. Pertempuran kian sengit. Tiba-tiba dari pihak Harmonia membunyikan terompet tanda komando mundur. Serentak pasukan penyerbu Harmonia mundur dan berganti dengan pasukan khusus Harmonia. Dan menyadari kondisi yang tak seimbang, Lucia segera memerintahkan pasukan untuk muncur.
Dari kejauhan Caesar segera memerintahkan Rhett untuk membunyikan terompet tanda pembukaan pintu bendungan. Dan sesaat setelah itu air bah menenggelamkan pasukan khusus Harmonia. Tapi ternyata pasukah khusus Harmonia tidak semudah itu dikalahkan, satu persatu mereka keluar dari air dan membunuh pasukan di sekitar bibir danau yang tercipta. Mua dan Hellec tampil garang memberi contoh perlawanan. Hugo pun segera mengangkat senjatanya dan musuh yang mendekat pun terbakar, lenyap menjadi abu.
Sontak pasukan berseru; "Hugo !! Pahlawan Api !!"
Pasukan Harmonia kembali dengan kekalahan, namun begitu Luc merasa senang, karena musuh mereka, Pahlawan Api telah menampakkan sosoknya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 7, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).
Futch, Sharon dan Bright segera mengambil bagiannya di udara.
"Hugo ! Simpan energi Rune sampai waktunya tiba !", pesan Lucia pada anaknya.
serbuan tentara Harmonia datang bagaikan ombak samudera yang terus mengalir. Hugo, Mua, Hellec, Aila, Yuiri dan yang lainnya menyongsong kedatangan pasukan Harmonia dengan gagah berani.
Pasukan pengendara serangga Harmonia pimpinan Franz pun mulai bergerak di udara. Dengan sigap Futch menghadang serangan pasukan pengendara serangga yang mengincar desa Duck.
Sementara itu disisi lain, Luc dan Albert yang mengiringi penyerbuan ke desa Duck dengan masih memikirkan keberadaan Sasarai yang menghilang. Di tengah perjalanan mereka mendapat laporan dari utusan pasukan pengendara serangga tentang terlibatnya pasukan ksatria sarang naga dan penenggelaman desa Duck. Menyikapi laporan tersebut Albert Silverberg memutuskan untuk menarik mundur pasukan penyerbu dan memberi izin pasukan khusus untuk bergerak.
Kembali ke medan laga dekat desa Duck. Pertempuran kian sengit. Tiba-tiba dari pihak Harmonia membunyikan terompet tanda komando mundur. Serentak pasukan penyerbu Harmonia mundur dan berganti dengan pasukan khusus Harmonia. Dan menyadari kondisi yang tak seimbang, Lucia segera memerintahkan pasukan untuk muncur.
Dari kejauhan Caesar segera memerintahkan Rhett untuk membunyikan terompet tanda pembukaan pintu bendungan. Dan sesaat setelah itu air bah menenggelamkan pasukan khusus Harmonia. Tapi ternyata pasukah khusus Harmonia tidak semudah itu dikalahkan, satu persatu mereka keluar dari air dan membunuh pasukan di sekitar bibir danau yang tercipta. Mua dan Hellec tampil garang memberi contoh perlawanan. Hugo pun segera mengangkat senjatanya dan musuh yang mendekat pun terbakar, lenyap menjadi abu.
Sontak pasukan berseru; "Hugo !! Pahlawan Api !!"
Pasukan Harmonia kembali dengan kekalahan, namun begitu Luc merasa senang, karena musuh mereka, Pahlawan Api telah menampakkan sosoknya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 7, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar