Innalillahi kita hidup di masa Islam serasa bara api, khsususnya bagi wanita, Alhamdulillah, mereka tentu dapat pahala lipat-ganda. Terutama saat aurat wanita diumbar, seolah bagian dari tuntutan masa. Dan yang bersedia menutup aurat bagai benda museum purba. Salut buat mereka yang mendekap cinta Allah lebih daripada rongrongan nafsu manusia, pecandu dunia yang mengukur hebatnya dari aurat yang dibuka. Begitulah akhwat-akhwat yang hanya pada Allah takutnya, yang dirindukan pengagum Nabi, dicemburui bidadari surgawi. Islam memandang wanita makhluk agung, yang harus terlindung, dengan jilbab dan kerudung, agar terhormat bukan bermaksud mengurung atau memasung.
Karena itulah Rasul menasihati Asma binti Abu Bakar radhiyallahu anhuma; "tak layak wanita yang telah haid terlihat kecuali ini dan ini" (HR. Abu Dawud).
"Ini dan ini", selagi mengucap, Rasul mengisyaratkan dengan batasan tangan, yaitu wajah dan tangannya, semudah itulah aurat wanita. Tak hanya menentukan batas aurat wanita, Islam pun menuntun wanita tentang cara memilih pakaian penjaga auratnya, dengan kerudung dan jilbab. Adapun kerudung, Al-Qur'an menyebutnya khimar, dan ia berhak menutup aurat kepala wanita sampai dengan batas dadanya. (lihat QS. 24 : 31). Adapun jilbab, begitu sebutan Al-Qur'an, kita mengenalnya baju kurung atau jubah, ia menutup aurat sampai mata kaki. (lihat QS. 33 : 59).
Namun seringkali Muslim kita rancu, menyamakan antara jilbab sebagai kerudung, padahal keduanya berbeda, tak sekandung. Mengenai batasan jilbab, izinkan kami rangkumkan pendapat Ibnu Katsir, Ibnu Mas'ud dan Ibnu Hazm, tentang apa itu jilbab :
Jilbab adalah pakaian penutup tubuh wanita, yang terulur, tidak berpotongan, tidak tembus pandang, dan tidak menampakkan lekuk tubuh. "..Perempuan anshar keluar seakan-akan dari atas kepala mereka terdapat burung gagak, karena tertutup selimut" (HR. Abu Dawud).
Dari hadits lain juga kita dapatkan bahwa syarat jilbab adalah menutupi mata kaki bagi wanita, tak mengapa bila sampai menyapu jalan. Dan tambahannya, agar tak terlihat lekuk tubuh saat angin bertiup, atau karena sinar terik, hendaknya wanita juga kenakan mihnah.
Mihnah adalah pakaian yang biasa dipakai wanita di rumah, pelapis bagian dalam, dan bila ia keluar rumah, maka jilbab ditutupkan atas mihnah. Bolehkah jilbab dan kerudung berwarna selain warna gelap? Bila itu tidak menyolok perhatian pria, dipersilahkan oleh syariah.
Perkenankan pula kami sampaikan keuntungan apa yang didapat akhwat kami yang menghormati dirinya dengan menutup auratnya. Jelas lebih hemat, ringkas dan cepat, tak perlu sanggul yang memakan waktu dan mahal, tak perlu riasan yang risih. Dengan menutup aurat, tanda kemajuan peradaban, justru yang tak menutup aurat tertinggal zaman karena menyamai pakaian zaman batu. Mana yang akan dipilih pria berakal?, produk yang tersegel yang terlindung ataukah yg telah terbuka? pisang goreng atau lapis legit? Ini rahasia, pria yang tertarik pada wanita yang taat pada Allah, pastilah pria itu taat pada Allah pula; mengayomi, mengimami dan memimpin.
You're so special, limited edition, mungkin anda termasuk yang sedikit dan dianggap aneh, bukankah penghuni surga itu sedikit?
Aman dari Allah dengan menutup aurat, ini yang utama. Siapa yang merasa aman dari Allah di dunia, Allah janji akan buat dia takut di akhirat.
Subhanallah, camkan peringatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu (yang pertama) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan, (yang kedua) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian". (HR. Muslim).
Betul dengan menutup aurat, mungkin kita akan terasing. Namun bukankah Rasul katakan Islam datang dan kembali terasing?
Begitulah bara api di tangan kita, maka Rasul jamin : "Bahkan (pahala mereka berlipat) 50x orang diantara kalian (shahabat)". (HR. Abu Dawud).
Semoga Allah berikan kemudahan bagi akhwat kami tutupkan auratnya, dan istiqamah bagi yang telah melakukan, dan kesabaran bagi semua. Lebih sedap dipandang, lebih enak dilihat, lebih jauh dari murka dan neraka dan lebih dekat pada surga dan ampunan, tutuplah aurat.
Dan satu saat dengan bangga anda katakan : "wahai suamiku, Demi Allah, hanya engkau satu-satunya makhluk Allah yang diizinkan menyaksikan aku seutuhnya".
Hijab Alila; 23 Januari 2015 M, pukul 6:07 WIB.
"Ini dan ini", selagi mengucap, Rasul mengisyaratkan dengan batasan tangan, yaitu wajah dan tangannya, semudah itulah aurat wanita. Tak hanya menentukan batas aurat wanita, Islam pun menuntun wanita tentang cara memilih pakaian penjaga auratnya, dengan kerudung dan jilbab. Adapun kerudung, Al-Qur'an menyebutnya khimar, dan ia berhak menutup aurat kepala wanita sampai dengan batas dadanya. (lihat QS. 24 : 31). Adapun jilbab, begitu sebutan Al-Qur'an, kita mengenalnya baju kurung atau jubah, ia menutup aurat sampai mata kaki. (lihat QS. 33 : 59).
Namun seringkali Muslim kita rancu, menyamakan antara jilbab sebagai kerudung, padahal keduanya berbeda, tak sekandung. Mengenai batasan jilbab, izinkan kami rangkumkan pendapat Ibnu Katsir, Ibnu Mas'ud dan Ibnu Hazm, tentang apa itu jilbab :
Jilbab adalah pakaian penutup tubuh wanita, yang terulur, tidak berpotongan, tidak tembus pandang, dan tidak menampakkan lekuk tubuh. "..Perempuan anshar keluar seakan-akan dari atas kepala mereka terdapat burung gagak, karena tertutup selimut" (HR. Abu Dawud).
Dari hadits lain juga kita dapatkan bahwa syarat jilbab adalah menutupi mata kaki bagi wanita, tak mengapa bila sampai menyapu jalan. Dan tambahannya, agar tak terlihat lekuk tubuh saat angin bertiup, atau karena sinar terik, hendaknya wanita juga kenakan mihnah.
Mihnah adalah pakaian yang biasa dipakai wanita di rumah, pelapis bagian dalam, dan bila ia keluar rumah, maka jilbab ditutupkan atas mihnah. Bolehkah jilbab dan kerudung berwarna selain warna gelap? Bila itu tidak menyolok perhatian pria, dipersilahkan oleh syariah.
Perkenankan pula kami sampaikan keuntungan apa yang didapat akhwat kami yang menghormati dirinya dengan menutup auratnya. Jelas lebih hemat, ringkas dan cepat, tak perlu sanggul yang memakan waktu dan mahal, tak perlu riasan yang risih. Dengan menutup aurat, tanda kemajuan peradaban, justru yang tak menutup aurat tertinggal zaman karena menyamai pakaian zaman batu. Mana yang akan dipilih pria berakal?, produk yang tersegel yang terlindung ataukah yg telah terbuka? pisang goreng atau lapis legit? Ini rahasia, pria yang tertarik pada wanita yang taat pada Allah, pastilah pria itu taat pada Allah pula; mengayomi, mengimami dan memimpin.
You're so special, limited edition, mungkin anda termasuk yang sedikit dan dianggap aneh, bukankah penghuni surga itu sedikit?
Aman dari Allah dengan menutup aurat, ini yang utama. Siapa yang merasa aman dari Allah di dunia, Allah janji akan buat dia takut di akhirat.
Subhanallah, camkan peringatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu (yang pertama) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan, (yang kedua) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian". (HR. Muslim).
Betul dengan menutup aurat, mungkin kita akan terasing. Namun bukankah Rasul katakan Islam datang dan kembali terasing?
Begitulah bara api di tangan kita, maka Rasul jamin : "Bahkan (pahala mereka berlipat) 50x orang diantara kalian (shahabat)". (HR. Abu Dawud).
Semoga Allah berikan kemudahan bagi akhwat kami tutupkan auratnya, dan istiqamah bagi yang telah melakukan, dan kesabaran bagi semua. Lebih sedap dipandang, lebih enak dilihat, lebih jauh dari murka dan neraka dan lebih dekat pada surga dan ampunan, tutuplah aurat.
Dan satu saat dengan bangga anda katakan : "wahai suamiku, Demi Allah, hanya engkau satu-satunya makhluk Allah yang diizinkan menyaksikan aku seutuhnya".
Hijab Alila; 23 Januari 2015 M, pukul 6:07 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar