‘Aisjah r.a. berkata : Rasulullah sa.w. bangun sholat di waktu malam, sehingga pecah-pecah kakinya. Maka saya bertanya : Mengapakah kau berbuat demikian ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang kemudian. Jawab Nabi s.a,w. : Tidakkah layak aku menjadi seorang hamba yang mengenal budi kebaikan (yang selalu bersyukur terima kasih). (HR. Buchary dan Muslim)
Dalam riwayat lain : Bangun malam sehingga bengkak kakinya. Inilah ibadat yang terbesar nilainya yaitu ibadat untuk bersyukur dan jangan disangka bahwa dosa-dosa yang telah diampuni itu sebagaimana dosa-dosa yang biasa dilakukan oleh kita, sebab sudah nyata bahwa Nabi telah terpelihara dari dosa-dosa yang besar dan kecil.
----------------------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 121.
Dalam riwayat lain : Bangun malam sehingga bengkak kakinya. Inilah ibadat yang terbesar nilainya yaitu ibadat untuk bersyukur dan jangan disangka bahwa dosa-dosa yang telah diampuni itu sebagaimana dosa-dosa yang biasa dilakukan oleh kita, sebab sudah nyata bahwa Nabi telah terpelihara dari dosa-dosa yang besar dan kecil.
----------------------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 121.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar