Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w.: Sesungguhnya Allah telah berfirman: Siapa yang memusuhi seorang kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Kusukai daripada menjalankan kewajibannya, dan selalu seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan melakukan sunnat-sunnat, sehingga Kusukai. Maka apabila Aku telah kasih padanya, Akulah yang menjadi pendengarannya dan penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepada-Ku pasti Ku kabulkan dan jika berlindung kepada-Ku pasti Ku lindung. (HR. Buchary)
Tidak sesuatu amal yang lebih utama daripada menunaikan kewajiban yang telah diwajibkan Allah, sedang segala perbuatan tambahan dan sunnat hanya penyempurnaan kekurangan- kekurangan yang terjadi dari yang wajib. Dan seorang yang telah dikasihi Allah, maka semua gerak harkatnya dipimpin dan ditolong, dan kalau ada salahnya, dima’afkan oleh Allah. Demikian kebesaran rahmat karunia Allah, yang tidak terbatas.
---------------------------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 119-120.
Tidak sesuatu amal yang lebih utama daripada menunaikan kewajiban yang telah diwajibkan Allah, sedang segala perbuatan tambahan dan sunnat hanya penyempurnaan kekurangan- kekurangan yang terjadi dari yang wajib. Dan seorang yang telah dikasihi Allah, maka semua gerak harkatnya dipimpin dan ditolong, dan kalau ada salahnya, dima’afkan oleh Allah. Demikian kebesaran rahmat karunia Allah, yang tidak terbatas.
---------------------------------------------------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 119-120.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar