Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Setelah prosesi penyembuhan luka, Geddoe angkat bicara : "Semuanya, lihatlah ! Kita telah kehilangan Jimba, tapi dihadapan kita ada pewaris yang telah mewarisi darah dan rune-nya ! Rune tak pernah memilih mereka ! Saat ini dibawanya kembali saudara lama kita, Kana'a dari masa perpisahan yang panjang adalah bukti nyata".
Dan tiba-tiba di langit terlihat garis memanjang bak ular berjalan, iring-iringan itu semakin rendah dan dekat, kibaran panji berlambang pembawa api pun terlihat. Sontok triakan tentara dan penduduk aliansi lantang menggema memenuhi angkasa membuat nyali musuh gentar.
Hugo pun memberikan pidato penyemangat, membulatkan tekat menuju tempat upacara. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).
Dan tiba-tiba di langit terlihat garis memanjang bak ular berjalan, iring-iringan itu semakin rendah dan dekat, kibaran panji berlambang pembawa api pun terlihat. Sontok triakan tentara dan penduduk aliansi lantang menggema memenuhi angkasa membuat nyali musuh gentar.
Hugo pun memberikan pidato penyemangat, membulatkan tekat menuju tempat upacara. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 10, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar