يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اسْتَعِينُوا۟ بِالصَّبْرِ وَالصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصّٰبِرِينَ
Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu *), sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2 : 153).
*) Adapula yang mengartikan : “Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat”.
Tafsir Ayat
Ayat ini berisi maksud yang besar. Suatu cita-cita yang tinggi, menegakkan kalimat Allah, memancarkan tonggak tauhid dalam alam. Meniadakan penghambaan diri kepada yang selain Allah. Apabila langkah telah dimulai, halangannya pasti banyak, jalannya pasti sukar. Bertambah mulia dan tinggi yang dituju, bertambah sukarlah dihadapi. Oleh sebab itu dia meminta semangat baja, hati yang teguh dan pengorbanan-pengorbanan yang tidak kenal lelah. Betapa pun mulianya cita-cita, kalau hati tidak teguh dan tidak ada ketahanan, tidaklah maksud akan tercapai.
Sampai seratus satu kali kalimat sabar tersebut dalam al-Qur'an. Hanya dengan sabar orang dapat mencapai apa yang dimaksud. Hanya dengan sabar orang bisa mencapai derajat iman dalam perjuangan. Hanya dengan sabar kebenaran dapat ditegakkan.
Sebab itu sabarlah, perbentengi diri yang amat teguh. Sabar memang berat dan sabar memanglah tidak terasa apa faedahnya jika bahaya dan kesulitan belum datang.
Apabila datang suatu mara bahaya atau suatu musibah dengan tiba-tiba, dengan tidak disangka-sangka, memang timbullah perjuangan dalam batin. Perjuangan yang amat hebat. Tarik menarik diantara kegelisahan dengan ketenanganb. Maka orang yang telah menyatakan beriman wajiblah sabar, sabar menderita, sabar menunggu hasilnya apa yang dicita-citakannya.
Jangan gelisah tetapi hendaklah tetap hati. Hati kecil kita yang di dalam tidaklah suka akan kegelisahan, maka hati kecil yang di dalam itulah yang harus ditenangkan. Dan hati kecil yang telah dikepung oleh kegelisahan dan kekacauan itu harus dibebaskan dari kepungan itu. Lepaskan dia menghadap Allah ta'ala.
Allahu Akbar ! Allah Maha Besar !
Mengapa aku mesti gelisah? Padahal buruk dan baik adalah giliran masa yang pasti atas diriku, bukankah dahulu diri ini pernah disenangkan-Nya?
Allahu Akbar ! Allah Maha Besar !
Segala urusan dunia adalah kecil belaka. Kesulitan yang aku hadapi pun soal kecil bagi Tuhan, aku pun akan memandangnya kecil saja. Aku memandangnya soal besar, sebab aku tidak insaf bahwa jiwaku kecil. Aku gelisah lantaran kesulitan.
Ada sesuatu selain Allah yang mengikat hatiku; harta-benda, kemegahan dunia, pangkat, kedudukan dan mungkinjuga yang lain. Sehingga aku lupa tujuan hidupku yang sebenarnya, keridho-an Allah ta'ala.
Maka apabila ketenangan telah diperteguhkan dengan sholat, kemenangan pastilah datang. Sabar dan sholat; keduanya mesti berjalan beriringan.
Apabila resep ini telah dipakai dengan setia dan yakin, kita akan merasakan bahwa kian lama hijab kian terbuka. Berangsur-angsur jiwa terlepas dari belenggu kesulitan, sebab Allah ta'ala telah berdaulat dalam hati kita.
Terasa di ujung ayat : "sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." Apakah yang mesti ditakutkan dalam hidup ini, kalau Allah telah menjamin bahwa Dia ada beserta engkau, orang yang istiqomah membentengi diri dalam sabar dan sholat.
------------------------
Bibliography :
Al Quraan dan terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an Depag Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, Pelita II/ 1978/ 1979.
Tafsir Al-Azhar Juzu' 2, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Penerbit PT. Pustaka Panjimas Jakarta, cetakan September 1987, halaman 21 - 23.
Tulisan Arab Al-Qur'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar