Abu Abdullah (Chabbab) bin Al’aratti r.a. berkata: Kami mengeluh kepada Rasulullah s.a.w, pada waktu Rasulullah berbaring di bawah naungan Ka’bah berbantalkan sorbannya, maka kami berkata: Tidakkah Engkau mendo’akan dan memintakan bantuan serta pertolongan untuk kami? Jawab Nabi s.a.w. : Dahulu orang yang sebelum kamu, adakalanya seorang ditanam hidup-hidup, dan digergaji dari atas kepalanya sehingga terbelah menjadi dua, dan adakalanya pula dikupas kulitnya dengan sisir besi yang mengenai daging dan tulang, tetapi keadaan yang demikian tidak menggoyahkan iman agamanya. Demi Allah, pasti Allah akan menyempurnakan agama Islam ini, hingga merata keamanan, orang dapat berjalan dari Shan’a (Jaman) ke Hadramaut dengan tiada yang ditakutkannya kecuali kemurkaan Allah, atau srigala yang dikuatirkan menerkam kambingnya, tetapi kamu keburu tergesa-gesa (tentang hal perkembangn agama ini). (HR. Buchary).
Dalam riwayat lainnya: Ketika Rasulullah berbaring dengan berbantalkan sorban itu, kami telah menderita aniaya dari kaum musyrikin yang amat berat.
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 65-66.
------------------
Tarjamah RIADHUS SHALIHIN I, Salim Bahreisy, Penerbit PT Alma’arif Bandung, Cetakan keempat 1978, halaman 65-66.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar