Denah adalah merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu presentasi gambar-gambar arsitektur. (Bagian-bagian gambar lain yang sama pentingnya adalah Tampak, dan Potongan).
Denah atau “plan” dalam bahasa inggrisnya, berasal dari kata Latin ”planum” yang berarti : Dasar. Dalam hal ini dapat lebih jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak.
Gambar denah adalah sebenarnya juga sama dengan gambar potongan, tapi disini memotongnya dengan suatu bidang datar yang horisontal. Umumnya potongan ini (dalam menggambar denah) kita lakukan dengan ketinggian ± 80 – 100 cm di atas lantai.
Tujuan daripada pembuatan denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional yang direncanakan. Baik dari segi hubungan ruangnya, dimensinya (dalam arti luas), maupun fungsinya lantai dasar (lantai satu) kadang perlu juga diperlihatkan bagaimana hubungan antara ruang dalam (interior) dan ruang luarnya (exterior).
Denah atau “plan” dalam bahasa inggrisnya, berasal dari kata Latin ”planum” yang berarti : Dasar. Dalam hal ini dapat lebih jauh diartikan sebagai lantai atau tempat dimana kita berpijak.
Gambar denah adalah sebenarnya juga sama dengan gambar potongan, tapi disini memotongnya dengan suatu bidang datar yang horisontal. Umumnya potongan ini (dalam menggambar denah) kita lakukan dengan ketinggian ± 80 – 100 cm di atas lantai.
Tujuan daripada pembuatan denah adalah untuk menjelaskan ruang-ruang tiga dimensional yang direncanakan. Baik dari segi hubungan ruangnya, dimensinya (dalam arti luas), maupun fungsinya lantai dasar (lantai satu) kadang perlu juga diperlihatkan bagaimana hubungan antara ruang dalam (interior) dan ruang luarnya (exterior).
Oleh sebab itu, pada gambar denah selain berupa : batas-batas ruang, yang berupa potongan dinding ataupun partisi dan pembukaan-pembukaan jendela, pintu dan sebagainya, sebaiknya diperlihatkan juga : Susunan perabotan (furniture); gerak aktivitas manusia; notasi-notasi ketinggian lantai dan lain-lainnya.
Yang semua ini disesuaikan dengan skala yang dipakai. Sehingga dengan presentasi yang selengkap mungkin dapat diharapkan terekspresikan fungsi, hubungan dan dimensi ruangnya.
Gambar denah tersebut bisa dikatakan berhasil, bila ternyata yang melihat secara langsung dapat merasakan bagaimana dimensi dan keleluasaan ruang geraknya serta mengenal fungsinya, bahwa ruang tersebut adalah ruang tidur, ruang konperensi, dapur dan sebagainya.
-------
Teknik Presentasi Gambar Arsitektur, F.X. Budi Widodo Pangarso, Jasin Nagawijaya dan Mauro Purnomo Raharjo, Bandung 1981, halaman 27
Yang semua ini disesuaikan dengan skala yang dipakai. Sehingga dengan presentasi yang selengkap mungkin dapat diharapkan terekspresikan fungsi, hubungan dan dimensi ruangnya.
Gambar denah tersebut bisa dikatakan berhasil, bila ternyata yang melihat secara langsung dapat merasakan bagaimana dimensi dan keleluasaan ruang geraknya serta mengenal fungsinya, bahwa ruang tersebut adalah ruang tidur, ruang konperensi, dapur dan sebagainya.
-------
Teknik Presentasi Gambar Arsitektur, F.X. Budi Widodo Pangarso, Jasin Nagawijaya dan Mauro Purnomo Raharjo, Bandung 1981, halaman 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar