يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟
لَا تَقْرَبُوا۟ الصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا
تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ
وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم
مِّنَ الْغَآئِطِ أَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً
فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ
وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci): sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun. (QS. 4 : 43).Latar Belakang Turunnya Ayat
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abdurrahman bin ‘Auf mengundang makan ‘Ali dan kawan-kawannya. Kemudian dihidangkan minuman khamar, (arak, minuman keras), sehingga terganggulah otak mereka. Ketika tiba waktu shalat, orang-orang menyuruh Ali menjadi imam, dan pada waktu itu beliau membaca dengan keliru: “qulya ayyuhal kafirun, la ‘abudu mata’budun, wanahnu na’budu mata’budun”. Maka turunlah ayat tersebut di atas sebagai larangan shalat di waktu mabuk. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, al-Hakim yang bersumber dari ‘Ali.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat “walajunuban illa ‘abiri sabilin hatta taghtasilu” (QS 4 : 43) berkenan dengan seorang yang junub (berhadats besar) di dalam perjalanan lalu ia tayammum dan terus shalat. Ayat ini (QS 4 : 43) sebagai petunjuk kepada orang yang berhadats dalam perjalanan ketika tidak ada air. Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari al-Asla’ bin Syarik.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rasulullah ﷺ pada suatu hari di perjalanan memerintahkan kepada al-Ashla’ khadam dan pembantunya untuk menyiapkan kendaraannya. Al-Ashla’ berkata: “Wahai Rasulullah aku sedang junub”. Maka Rasulullah ﷺ terdiam hingga datang kepadanya Jibril membawa ayat tayammum. Beliau memperlihatkan cara tayammum kepadanya, menyapu muka sekali, menyapu kedua tangannya sampai sikut sekali. Bertayamumlah ia, kemudian mempersiapkan kendaraan untuk Rasulullah ﷺ. Diriwayatkan oleh at-Thabarani yang bersumber dari al-Asla.
-----------------
Bibliography :
Al Qur'aan dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Depag, Pelita II/ 1978/ 1979, halaman 125.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 110.
Tulisan Arab Al-Qur'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar