Membuat perpustakaan di rumah untuk menyimpan koleksi buku adalah langkah ideal. Buku-buku tidak berceceran dan akan mudah diinventarisasi. Sehingga, jika membutuhkan, buku bisa ditemukan dengan mudah.
Namun menurut konservator Perpustakaan Nasional, Muhammadin Razak, membuat perpustakaan tak hanya sekedar menyediakan tempat dan rak-rak buku. Untuk mengamankan buku dibutuhkan pengetahuan tentang perawatan bahan-bahan pustaka. “Dengan penataan dan perawatan yang teratur serta penggunaan yang benar, bahan pustaka akan lebih tahan lama,” ujar Razak.
Di bawah ini Razak memberi saran- saran jika Anda ingin membuat perpustakaan keluarga :
PEMILIHAN RUANGAN
Dalam membuat perpustakaan keluarga, seringkali pemilihan ruangan hanya berdasarkan pemanfaatan ruang yang ada. Cara ini bisa saja dilakukan asalkan persyaratan yang berkaitan dengan perawatan bahan pustaka dapat terpenuhi.
Perlu diketahui, pengaruh paling besar dalam memilih ruang untuk perpustakaan adalah masalah kelembaban, sirkulasi udara, suhu, dan debu. Kelembaban misalnya, akan menyebabkan bahan pustaka yang umumnya terbuat dan bahan kertas cepat berjamur dan menjadi lapuk.
Sedangkan suhu yang tinggi akan menyebabkan kertas menjadi getas dan kulit pada cover buku menjadi kaku. Karena itu, sebaiknya ventilasi ruangan perpustakaan dibuat sempuma dan hindari sumber kelembaban.
Untuk menghindari kelembaban, keluarga yang memiliki rumah tingkat dianjurkan memilih ruangan yang berada di lantai atas. Lantai atas tak langsung berhubungan dengan tanah yang merupakan sumber kelembaban. Bila ruangan berada di lantai dasar pencegahan yang dapat dilakukan adalah mencat dinding ruangan dengan campuran bahan kimia thymol yang banyak dijual di toko-toko kimia. Bahan ini dilarutkan dalam cat dinding dengan konsentrasi 5%.
Agar kestabilan suhu terjaga, idealnya digunakan pendingin ruangan (AC) selama 24 jam nonstop. Bila pendingin hanya digunakan setengah hari lebih baik tidak menggunakan. Penggunaan yang setengah-setengah akan mempercepat pertumbuhan jamur dan serangga perusak bahan pustaka.
MEMILIH RAK BUKU
Pertimbangkan bahan rak sebelum membuat rak buku. Paling baik, buat rak yang terbuat dan logam tahan karat. Logam juga tidak menyerap lembab dan tidak mengandung asam yang dapat merusak bahan pustaka.
Bahan kayu bisa. Kayu jati adalah pilihan terbaik. Sedangkan kayu triplek adalah pilihan buruk, karena kandungan asamnya tinggi.
Sebelum digunakan, ruangan dan rak buku sebaiknya disucikan lebih dulu dan serangga dan jamur. Caranya, setelah dinding dicat dengan campuran thymol, semprotkan obat anti serangga ke seluruh ruangan. Tempatkan kapur barus atau naftalin di beberapa bagian rak.
HINDARI MUSUH SEDINI MUNGKIN
Perawatan terhadap bahan pustaka sebaiknya dilakukan sedini mungkin, sebab bila bahan pustaka sudah sakit”, penanggulangannya lebih sulit. Misalnya, pengrusakan oleh serangga atau jamur. Bila ini terjadi setelah bahan pustaka menjadi penghuni perpustakaan maka penyembuhannya akan lebih sulit. Serangga dan jamur tak terbasmi habis karena pengaruh obatnya tidak menyeluruh.
Untuk memastikan bahan pustaka bebas serangga dan jamur sebelum ditempatkan di perpustakaan yang sudah disteril, bahan pustaka terlebih dulu menjalani proses fumigasi (penyemprotan bahan pustaka di ruangan khusus dengan menggunakan Carbon disulfida dan Carbontetrachiorida). Fumigasi sebaiknya dilakukan oleh seorang ahli karena menggunakan zat yang berbahaya. Langkah terbaik adalah meminta bantuan Perpustakaan Nasional yang memiliki fasilitas ini.
Debu dan sinar ultra violet (UV) yang berasal dari matahari atau lampu menipakan musuh buku yang lain. Debu menyebabkan buku menjadi kotor. Sinar UV dengan intensitas tinggi akan memudarkan wama buku dan mempercepat reaksi oksidasi. Penanggulangan terhadap dua macam musuh ini dapat dilakukan dengan menyaring udara dan cahaya yang masuk ke dalam ruang perpustakaan.
PENATAAN
Tak kurang penting dalam langkah perawatan ini adalah cara penataan dan penggunaan bahan pustaka oleh anggota keluarga. Buku-buku sebaiknya diletakkan dalam rak dalam posisi vertikal (berdiri) dengan punggung buku menghadap ke luar sehingga judul pada punggung buku terdapat dibaca dengan jelas.
Buku disusun tak terlalu longgar agar jilid buku tidak menjadi melengkung secara permanen. Namun penyusunan tak boleh terlalu padat, karena akan menyulitkan saat pengambilan atau penyusunan kembali. Selain itu, susunan buku yang terlalu padat akan menyulitkan sirkulasi udara sehingga memudahkan tumbuhnya jamur.
PENGGUNAAN
Menggunakan bahan pustaka sebaiknya hati-hati. Ambil buku dan rak dengan benar. Misalnya, saat mengambil buku tak menariknya pada bagian atas buku melainkan menekan ke belakang buku-buku yang ada di sampingnya dan menarik buku yang dimaksud dengan memegang tengah-tengah punggung buku. Hindari juga membaca sambil makan atau minum untuk menjaga agar buku tidak terkena noda.
-------------------
REPUBLIKA Edisi Minggu, 30 Mei 1989, halaman B
Namun menurut konservator Perpustakaan Nasional, Muhammadin Razak, membuat perpustakaan tak hanya sekedar menyediakan tempat dan rak-rak buku. Untuk mengamankan buku dibutuhkan pengetahuan tentang perawatan bahan-bahan pustaka. “Dengan penataan dan perawatan yang teratur serta penggunaan yang benar, bahan pustaka akan lebih tahan lama,” ujar Razak.
Di bawah ini Razak memberi saran- saran jika Anda ingin membuat perpustakaan keluarga :
PEMILIHAN RUANGAN
Dalam membuat perpustakaan keluarga, seringkali pemilihan ruangan hanya berdasarkan pemanfaatan ruang yang ada. Cara ini bisa saja dilakukan asalkan persyaratan yang berkaitan dengan perawatan bahan pustaka dapat terpenuhi.
Perlu diketahui, pengaruh paling besar dalam memilih ruang untuk perpustakaan adalah masalah kelembaban, sirkulasi udara, suhu, dan debu. Kelembaban misalnya, akan menyebabkan bahan pustaka yang umumnya terbuat dan bahan kertas cepat berjamur dan menjadi lapuk.
Sedangkan suhu yang tinggi akan menyebabkan kertas menjadi getas dan kulit pada cover buku menjadi kaku. Karena itu, sebaiknya ventilasi ruangan perpustakaan dibuat sempuma dan hindari sumber kelembaban.
Untuk menghindari kelembaban, keluarga yang memiliki rumah tingkat dianjurkan memilih ruangan yang berada di lantai atas. Lantai atas tak langsung berhubungan dengan tanah yang merupakan sumber kelembaban. Bila ruangan berada di lantai dasar pencegahan yang dapat dilakukan adalah mencat dinding ruangan dengan campuran bahan kimia thymol yang banyak dijual di toko-toko kimia. Bahan ini dilarutkan dalam cat dinding dengan konsentrasi 5%.
Agar kestabilan suhu terjaga, idealnya digunakan pendingin ruangan (AC) selama 24 jam nonstop. Bila pendingin hanya digunakan setengah hari lebih baik tidak menggunakan. Penggunaan yang setengah-setengah akan mempercepat pertumbuhan jamur dan serangga perusak bahan pustaka.
MEMILIH RAK BUKU
Pertimbangkan bahan rak sebelum membuat rak buku. Paling baik, buat rak yang terbuat dan logam tahan karat. Logam juga tidak menyerap lembab dan tidak mengandung asam yang dapat merusak bahan pustaka.
Bahan kayu bisa. Kayu jati adalah pilihan terbaik. Sedangkan kayu triplek adalah pilihan buruk, karena kandungan asamnya tinggi.
Sebelum digunakan, ruangan dan rak buku sebaiknya disucikan lebih dulu dan serangga dan jamur. Caranya, setelah dinding dicat dengan campuran thymol, semprotkan obat anti serangga ke seluruh ruangan. Tempatkan kapur barus atau naftalin di beberapa bagian rak.
HINDARI MUSUH SEDINI MUNGKIN
Perawatan terhadap bahan pustaka sebaiknya dilakukan sedini mungkin, sebab bila bahan pustaka sudah sakit”, penanggulangannya lebih sulit. Misalnya, pengrusakan oleh serangga atau jamur. Bila ini terjadi setelah bahan pustaka menjadi penghuni perpustakaan maka penyembuhannya akan lebih sulit. Serangga dan jamur tak terbasmi habis karena pengaruh obatnya tidak menyeluruh.
Untuk memastikan bahan pustaka bebas serangga dan jamur sebelum ditempatkan di perpustakaan yang sudah disteril, bahan pustaka terlebih dulu menjalani proses fumigasi (penyemprotan bahan pustaka di ruangan khusus dengan menggunakan Carbon disulfida dan Carbontetrachiorida). Fumigasi sebaiknya dilakukan oleh seorang ahli karena menggunakan zat yang berbahaya. Langkah terbaik adalah meminta bantuan Perpustakaan Nasional yang memiliki fasilitas ini.
Debu dan sinar ultra violet (UV) yang berasal dari matahari atau lampu menipakan musuh buku yang lain. Debu menyebabkan buku menjadi kotor. Sinar UV dengan intensitas tinggi akan memudarkan wama buku dan mempercepat reaksi oksidasi. Penanggulangan terhadap dua macam musuh ini dapat dilakukan dengan menyaring udara dan cahaya yang masuk ke dalam ruang perpustakaan.
PENATAAN
Tak kurang penting dalam langkah perawatan ini adalah cara penataan dan penggunaan bahan pustaka oleh anggota keluarga. Buku-buku sebaiknya diletakkan dalam rak dalam posisi vertikal (berdiri) dengan punggung buku menghadap ke luar sehingga judul pada punggung buku terdapat dibaca dengan jelas.
Buku disusun tak terlalu longgar agar jilid buku tidak menjadi melengkung secara permanen. Namun penyusunan tak boleh terlalu padat, karena akan menyulitkan saat pengambilan atau penyusunan kembali. Selain itu, susunan buku yang terlalu padat akan menyulitkan sirkulasi udara sehingga memudahkan tumbuhnya jamur.
PENGGUNAAN
Menggunakan bahan pustaka sebaiknya hati-hati. Ambil buku dan rak dengan benar. Misalnya, saat mengambil buku tak menariknya pada bagian atas buku melainkan menekan ke belakang buku-buku yang ada di sampingnya dan menarik buku yang dimaksud dengan memegang tengah-tengah punggung buku. Hindari juga membaca sambil makan atau minum untuk menjaga agar buku tidak terkena noda.
-------------------
REPUBLIKA Edisi Minggu, 30 Mei 1989, halaman B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar