"Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji". (QS. al-Buruj (85) : 8)

Kamis, 20 Juni 2013

URUSAN KEPUTUSAN (4)

Dari ‘Amr bin ‘Ash r,a., bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “Apabila hakim menjatuhkan hukum dengan berijtihad dan ijtihadnya itu benar, maka ia mempunyai dua ganjaran dan kalau ia menjatuhkan hukum dengan ijtihad, kemudian ijtihadnva itu salah, maka ia mendapat satu ganjaran”. Muttafaq ‘alaih.

“Berijtihad” = ialah mengerahkan fikiran untuk menetapkan suatu hukum dengan cara menarik kesimpulan dari ayat Quran dan Hadits.
Kalau hasil ijtihad itu benar, maka hakim mendapat dua ganjaran : satu untuk ganjaran ijtthad dan satu lagi untuk ganjaran benarnya menjatuhkan vonis. Kesalahan dalam berijtthad tidak menjadi dosa. Sebaliknya dari ijtihad ialah “taqlid” (mengekor tanpa menggunakan fikiran).
-------------------------------------
Tarjamah BULUGHUL MARAM, Ibnu Hajar Asqalany, Penerbit : PT. Alma’arif Bandung, Cetakan ke tujuh, 1984, Bab Kitabul-Qadla, halaman 511-512.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar