Rabu, 20 November 2013

nge-Trip with My Sister

OBYEK WISATA. TravelNusa (Traveler Nusantara) melakukan perjalanan wisata dan jadi tukang foto dadakan, nganterin my sister dari Muara Teweh Kalimantan Tengah yang penasaran sama kabar rupa Kota Lama Semarang. Dan sebagai warga Jawa Tengah yang baik dan selalu ingin mendukung kegiatan Visit Jawa Tengah 2013 yang dicanangkan pemerintah propinsi, aku ikut terpanggil untuk memperkenalkan obyek-obyek wisata yang ada di Semarang.

Sam Poo Kong
Klenteng Agung Sam Poo Kong yang beralamat di  Jl. Simongan 129 Semarang, lokasi ini tidak masuk hitungan kunjungan pada awalnya. Ide untuk mampir tercetus saat berada di traffic light RSUP Dr Karyadi Semarang, dan arah tujuan pun dibelokkan kekiri menuju lokasi. Setelah membayar tiket masuk lokasi sebesar Rp. 3.000,- per orang dan karcis parkir (Bus : Rp. 15.000,-; Mobil : Rp. 3.000,-; Motor : 1.000,-) di loket tiket. Dan kurang lebih setengah jam kami berfoto-foto meng-eksplore tempat ini berlawanan arah jarum jam. Dari sitting area depan gedung persewaan photo costum, lalu ke gedung peribadatan (klenteng), Gerbang Selatan dan patung laksamana Cheng Hoo serta gedung serupa fungsi Sasana Hinggil di keraton Jogja.

Little Netherland
Inilah tujuan pertama sebenarnya yang diinginkan my sister kawasan Kota Lama Semarang yang menyajikan citra visual kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri Bangunan-bangunan kuno peninggalan Kolonial Belanda nan eksotis dan megah, seolah-olah menyampaikan segudang cerita yang tak kan pernah habis dituturkan. Dan TravelNusa (Traveler Nusantara) memilih lokasi di satu bangunan yang paling populer dan identik dengan Kota Lama Semarang yaitu Gereja Blenduk yang sudah berusia lebih dari dua setengah abad, dan merupakan kawasan kecil yang paling terawat kebersihannya. Setelah 20 menit berfoto-foto dan menikmati suasana yang konon angker TravelNusa (Traveler Nusantara) melanjutkan ke next destination.

Lawang Sewu
Tujuan utama kedua sebenarnya yang pengen my sister eksplore adalah Lawang Sewu  yang berada di kawasan Tugu Muda  setelah membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000,- per orang, kami pun segera meng-eksplore kompleks Lawang Sewu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat Semarang  menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Tetapi kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar