Minggu, 04 September 2016

Adu Strategi Dua Saudara

Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate. Sementara itu di desa Chisha; Sasarai, Albert dan Dios terus mematangkan rencana mereka terhadap pendudukan Grassland. Tetapi keasyikan itu tiba-tiba dibuyarkan dengan kedatangan utusan dari Grassland. Dios mengatakan bahwa Harmonia tidak menyetujui persyaratan gencatan senjata yang diajukan Grassland, yang diinginkan Harmonia hanyalah penyerahan diri Pahlawan Api.
Mendengar jawaban itu Hellec marah, tetapi ditahan Mua. Dan Mua menyampaikan pesan Caesar untuk Albert supaya idak terlalu merasa tertekan, jangan terlalu kaget dan tetap berhati-hati. Ia meminta kakaknya memberi sedikit rasa tegang dan berdebar-debar. Albert pun ganti berpesan kepada Mua untuk menyampaikan pesannya pada Caesar agar jangan melakukan perjuangan yang sia-sia.
Sementara iu di desa suku Duck, Caesar mengutarakan rencananya untuk menenggelamkan desa Duck. Tetapi rencananya itu mendapat perlawanan dari suku Duck dan suku Lizard. Lucia pun menenangkan kondisi yang memanas akibat rencana ekstrim Caesar. Lalu Caesar menjelaskan detail maksud rencananya, bahwa penenggelaman desa Duck untuk memutus keleluasaan strategi Harmonia, memutuskan jalur yang tersedia. Dan mengusulkan sebaiknya mereka bergabung dengan Zexen, karena Grassland terapit oleh dua musuh, Zexen dan Harmonia. Jika tidak bergabung dengan Zexen bersiaplah untuk menunggu kehancuran Grassland dengan melawan keduanya.
Yuiri menyetujui rencana Caesar, karena yang terpenting bagi kepala suku adalah keselamatan rakyat mereka.

Catatanku
Penenggelaman desa Duck sepertinya terinspirasi dari strategi Sun Tzu, "Fu Di Chou Xin", jauhkan kayu bakar dari tungkunya. Maksudnya ketika posisi musuh lebih kuat untuk menghadapinya harus melemahkan pijakan yang akan musuh masukkan dalam rencananya. (sumber : Manga Gensō Suikoden III - The Successor of Fate 6, karya Aki Shimizu; Kadokawa Corporation; Tokyo Japan 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar