Sabtu, 19 April 2014

Perselisihan yang terdapat dalam keempat Injil (4)

TENTANG DISALIBNYA YESUS
Menurut kisah dalam Injil, Yesus telah disalibkan dan wafat lalu dikuburkan, kemudian bangkit lagi pada hari ketiga dan naik ke langit lalu duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Sebagaimana dalam hal-hal lain maka dalam kisah pensaliban Yesus inipun terdapat perbedaan dan perselisihan, baik dalam jalannya kisah maupun dalam nama tempat dan pelaku-pelakunya. Kisah ini terbagi dalam 4 bagian :

a. Penangkapan Yesus
Injil Matius mengisahkan penangkapan Yesus yang ringkasnya sebagai di bawah ini :
  1. Yesus bersama murid-murid datang ke sebuah taman bernama Getsemani. Dibawanya Peterus, Yakub dan Yahya bin Zabdi berasing, dan murid-murid lainnya disuruh tinggal menunggu.
  2. Yesus memisahkan diri dari ketiga muridnya itu lalu berdo’a, lalu kembali dan mendapati ketiga muridnya itu tertidur.
  3. Peterus dijagakannya dan disuruhnya berdo’a. Lalu ia memisahkan diri lagi dan berdo’a. Ketika kembali didapatinya ketiga muridnya tertidur pula.
  4. Dibiarkannya mereka tidur, lalu ia pergi berdo’a lagi. Setelah kembali lalu dibangunkannya mereka untuk diajak pergi.
  5. Pada ketika itu datanglah Yudas membawa Lasykar untuk menangkap Yesus. Yudas murid yang berkhianat itu telah memberi isyarat kepada lasykar bahwa siapa yang nanti diciumnya, itulah Yesus yang harus ditangkap.
  6. Yudas mencium Yesus yang lalu ditangkap oleh lasykar itu.
  7. Seorang murid Yesus menghunus pedangnya lalu memarang mengerat telinga hamba Imam besar yang ikut datang bersama lasykar.
  8. Yesus melerai dan menyuruh dia menyarungkan pedangnya.
  9. Setelah Yesus ditangkap itu, sekalian murid lari meninggalkan dia.

Injil Markus meriwayatkan penangkapan Yesus itu kurang lebih sama seperti Matius. Hanya Markus menambahkan bahwa ketika Yesus dibawa pergi oleh lasykar, adalah seorang muda mengikutinya. Pakaiannya hanya selembar kain putih yang halus. Ketika lasykar itu menangkapnya, dilepaskannya kainnya itu lalu lari telanjang bulat. Mungkin dia ini Markus sendiri.
Adapun Injil Lukas jauh berbeda kisahnya tentang penangkapan itu. Perbedaan itu sebagai berikut :
  1. Kalau Matius dan Markus menerangkan bahwa Yesus pergi ke bukit Zaitun lalu ke taman Getsemani di mana ia di tangkap, maka Lukas meriwayatkan ditangkapnya Yesus di bukit Zaitun dengan tidak menyebutkan Getsemani.
  2. Lukas tidak menyebutkan bahwa Yesus membawa berasing Peterus, Yakub dan Yahya.
  3. Yesus melihat malaikat dari langit mengkuatkan dia.
  4. Yesus ketakutan amat sangat dan karena kesungguhan mendo’a, peluhnya menjadi seperti darah menitik ke bumi
  5. Yesus mendo’a hanya sekali, lalu kembali kepada murid-muridnya yang tertidur. Tengah membangunkan mereka datanglah Yudas membawa lasykar, lalu mencium dia.
  6. Telinga hamba Imam Besar yang terkerat karena pedang, dijamah Yesus hingga pulih kembali.

Injil Yahya lain pula kisahnya, yaitu : (untuk lebih jelas mempelajari riwayat ini dipersilahkan pembaca menelaah buku Sekitar Kristologi)
  1. Yesus tertangkap dalam taman tetapi tidak diterangkan namanya.
  2. Yudas tidak mencium Yesus. Laskar mengetahui yang mana Yesus karena bertanya yang dijawab oleh Yesus dengan mengatakan dirinya.
  3. Kalau ketiga Injil lainnya tidak menerangkan nama murid yang memarang telinga hamba Imam dan tidak pula nama hamba itu, maka Yahya menerangkan bahwa murid itu ialah Peterus dan nama hamba itu Malchus (Yahya 18 : 1 – 12).

Keterangan :
Ada suatu hal yang sangat penting yang dalam keempat Injil itu tidak ada perselisihan dan bahkan setuju dan sepakat, yaitu kenyataan bahwa lasykar yang akan menangkap Yesus itu, mereka belum kenal kepada Yesus hingga Yudas terpaksa harus memberi isyarat ciuman dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Adapun dalam Injil Yahya, lasykar itu tidak kenal yang mana Yesus hingga merasa perlu Yesus mengakui dirinya sampai dua kali apa lagi penangkapan itu terjadi dalam malam gelap-gulita yang hanya di terangi oleh tanglung.

b. Sesudah penangkapan
Peterus dahulunya sebelum bertemu dengan Yesus bernama Simon, dia bersama saudaranya Andreas adalah permulaan orang yang menjadi murid. Ia seorang yang kuat, tabah dan berani; karena itulah Yesus memanggil dia Kifas, atau Peterus, yang berarti “batukarang.” Dia bersedia mati guna melindungi Yesus, dan itu dibuktikannya dengan menghunus pedang serta memarang telinga hamba Imam Besar dihadapan lasykar yang hendak menangkap Yesus.

Dalam Injil Lukas 22 : 34 dikisahkan sebelum Yesus ditangkap ia mengatakan kepada Peterus : “Hai Peterus, ayam tidak akan berkokok hari ini sehingga engkau bersangkal tigakali, bahwa tiada engkau kenal Aku.”
Setelah Yesus ditangkap lalu dibawa menghadap Imam Besar Kayafas untuk diperiksa. Sekalian muridnya telah lari kecuali Peterus yang gagah berani itu. Diikutinya Yesus dibawa masuk ke rumah Imam Besar. Dicampurkannya dirinya ke tengah lasykar yang sedang berdiang di halaman. Seorang dayang menatapnya lalu berkata : “Orang ini juga beserta dngan Dia”. — Peterus menyangkal:
“Hai perempuan, aku tidak kenal Dia.” (Satu kali Peterus menyang kal mengenal Yesus).
Datang lagi seorang mengatakan : “Engkau pun seorang dari pada mereka itu.” Jawab Peterus : “Hai orang, aku tidak.” (Peterus tidak menyangkal mengerial Yesus, tetapi menyangkal menjadi kawan Yesus).
Satu jam sesudah itu seorang lagi mengatakan : “Dengan sesungguhnyaaorang ini juga beserta dengan Dia, karena orang ini pun orang Galilea.” Dijawab Peterus: ,,Hai orang, tiada aku mengerti apa engkau katakan.” — (Peterus tidak menyangkal mengenal Yesus) — Ayam pun berkokok.
Dalam ThjiI Yahya 18 : 17, 25 – 26, Peterus menyangkal tiga kali, tetapi bukan menyangkal mengenal Yesus. Dua kali ia menyangkal menjadi murid orang itu, dan sekali menyangkal bahwa ia pernah di dalam taman .bersama dia (yang tertangkap itu) — Lalu ayam berkokok.
Dalam Injil Markus pasal 16. Peterus menyangkal tiga kali dan ayam berkokok dua kali. Seorang dayang Imam Besar berkata padanya : “Engkau juga bersama-sama dengan Yesus, orang Nasaret itu.” Jawab Peterus : ‘Aku tiada tahu, dan tiada aku mengerti apa katamu ini” — (Tidak menyangkali Yesus) — Ayam berkokok pertama kali. Sekali lagi dayang itu berkata : “Ia inipun seorang daripada mereka itu.” Peterus menyangkal — (bahwa ia bukan dari pada rombongan Yesus, jadi tidak menyangkali Yesus) — Sejurus lagi beberapa orang berkata : “Sesungguhnya engkau seorang dari pada mereka itu, karena engkau juga orang Galilea”. Peterus lalu bersumpah dan katanya : “Tiada kukenal orang yang kamu katakan itu.” — (Tiada jelas siapa yang dimaksud oleh Peterus, orang yang tak dikenalnya itu) — Ayam lalu berkokok kedua kalinya — Kemudian Peterus teringat kata Yesus kepadanya : “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau sudah menyangkai Aku tiga kali.”
Adapun Injil Matius 24 : 26 memberitakan Yesus berkata kepada Peterus : “..... pada malam ini juga, sebelum ayam berkokok kelak engkau sudah menyangkal Aku tiga kali.” Tetapi Peterus ketika dikatai orang : “Engkau juga bersama-sama dengan Yesus ……..” dia menjawab : “Tiada aku mengerti apa yang engkau katakan.” (tidak menyangkali Yesus) — Orang berkata lagi : “Orang inipun ada bersama-sama dengan Yesus . . . . .” Peterus bersumpah menyangkal : “Tiada aku kenal orang itu” — (Jika Peterus berkata : “Tiada aku kenal dia; maka “dia” itu adalah Yesus dalam perkataan dayang itu. Tetapi karena Peterus menyatakan “orang itu,” maka ialah orang yang ditangkap malam itu, yang kalau menurut Injil tak lain daripada Yesus). — Lalu ada orang lagi berkata pada Peters : “Sesungguhnya engkau ini juga seorang daripada mereka itu Peterus bersumpah : “Tiada aku kenal orang itu.” Ayam pun berkokok.

c. Persaliban Yesus
Menurut adat kebiasaan, setiap orang yang akan dihukum salib harus memanggul sendiri salibnya sampai ke tempat pensaliban. Yesus demikian juga. Dengan susah-payah memanggul salibnya di iringkan lasykar. Orang yang mengarak amat banyaknya. Mereka mengejek dan menyakiti Yesus dalam perjalanan yang jauh itu, Berulangkali dia jatuh bangun di bawah hardik lasykar yang tak kenal kasihan itu, hingga akhirnya tak kuasa lagi memanggul salibnya yng besar dan berat itu, perjalanan terhenti. Lasykar menangkap seorang yang baru pulang dan bedang lalu dipaksanya memanggul salib Yesus. Orang itu bernama Simon dari Kireni. Demikianlah Simon Kireni memanggul salib Yesus sampai di tempat pensaliban yang bernama Golgota (tempat tengkorak). Lalu Yesus pun disalib.
Riwayat di atas tersebut dalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Tetapi ketiganya tidak menyebutkan bahwa setelah sampai di Golgota, lasykar melepaskan Simon Kireni dan salib itu.
Tetapi Injil Yahya tidak menyebut-nyebut tentang Simon Kireni itu. Mungkin karena tidak mengetahui atau tidak mempercayai atau tidak menganggap perlu untuk menyebutnya, atau tidak suka menyebutnya.

d. Yesus bangkit dari kubur
Pada pokoknya keempat Injil meriwayatkan bahwa setelah Yesus mati di kayu salib, iapun diturunkan dan mayatnya dikubur oleh seorang yang bernama Yusuf dari Arimatea atas izin Pilatus wakil Kerajaan Roma di tanah Yahudi. Pada hari ketiga Yesus hidup lagi dan bangkit dari kubur, menemui dan memberi pesan kepada kesebelas muridnya kemudian naik ke Syurga duduk sebelah kanan Sang Bapa. Tetapi dalam keempat Injil itu terdapat per selisihan satu deagan lainnya dalam beberapa perkara, yaitu :
  1. Menurut Injil Matius. Pilatus menempatkan orang menjaga kubur Yesus. Terjadi gempa bumi karena malaikat turun dari Syurga lalu menggolekkan batu penutup gua kuburan Yesus. Penjaga gemetar ketakutan. Malaikat itu lalu memberitahu kepada Maryam Magdalena dan Maryam yang lain yang datang untuk melihat kuburan Yesus, bahwa Yesus telah keluar dari kubur. Kedua perempuan itu kembali dari bertemu dengan Yesus, yang memberi perintah kepada keduanya untuk memberitahu murid-muridnya bahwa ia telah bangkit dari kubur. Yesus berpesan agar muridnya itu menemui dia di Galilea. Lasykar penjaga memberitahu segala yang terjadi itu kepada Kepala-kepala Imam bangsa Yahudi. Mereka itu lalu memberi suap yang perak kepada lasykar itu agar menyiarkan berita bahwa mayat Yesus telah dicuri oleh murid-muridnya. Maka percayalah orang orang Yahudi bahwa mayat Yesus hilang dicuri murid-muridnya.
  2. Dalam Injil Markus tidak diberitakan bahwa kuburan Yesus dijaga oleh lasykar atau orang Pilatus. Yang menjenguk kuburan Yesus tidak hanya Maryam Magdalena dan Maryam ibu Yakub, tetapi tiga orang dengan Salome. Mereka dapati kuburan telah terbuka dan mereka masuk kedalamnya, dilihatnya seorang muda berjubah putih. Orang muda itu berkata bahwa Yesus telah bangkit, dan berpesan agar disampaikan kepada murid-muridnya untuk menemui Yesus di Galilea. Karena takutnya peristiwa itu tidak di sampaikan kepada siapapun. Akhirnya Yesus memperlihatkan diri kepada Maryam Magdalena, maka pergilah perempuan itu memberitahukan hal itu kepada sekalian murid-muridnya Yesus.
  3. Injil Lukas lain pula kisahnya. Tentang kuburan Yesus di jaga lasykar tidak diceritakan. Banyak perempuan yang menjenguk kuburan Yesus, mereka itu ialah sekalian yang datang bersama Yesus dan Galilea. Nama yang disebut Lukas hanya : Maryam Magdalena, Maryam ibu Yakub dan Yohana. Mereka dapati batu penutup telah tergolek dan kuburan telah kosong. Maka tiba-tiba ada dua orang berdiri di sisinya berpakaian yang bersinar-sinar, memberitahu bahwa Yesus sudah baugkit. Perempuan-perempuan itu kembali dan memberitakan kabar itu kepada murid-murid dan orang-orang lain. Mereka tak percaya. Peterus pergi ke kuburan dan menjenguk ke dalam, kubur telah kosong yang ada hanya kain kafan.
  4. Adapun Injil Yahya juga tidak mengatakan bahwa kuburan Yesus dijaga. Perempuan yang datang ke kubur hanya seorang yaitu Maryam Magdalena. Dilihatnya batu penutup telah tergolek, Ia tidak masuk melainkan kembali berlari menemui Peterus dan seorang murid lain yang dikasihi Yesus (mungkin Yahya bin Zabdi). Keduanya berlari ke kuburan, didapati telah kosong, lalu pulang ke rumahnya. Tetapi Maryam Magdalena masih tinggal di luar kuburan dengan menangis. Ketika menjenguk ke dalam dilihatnya dua malaikat yang menanyakan mengapa dia menangis. Setelah menjawab, Maryam berpaling lalu nampak olehnya Yesus berdiri tetapi tak dikenalnya. Setelah Yesus memaggil namanya barulah kenal perempuan itu kepadanya, lalu menyembah dengan katanya : “Rabbuni” (Guruku). Kata Yesus : “Janganlah engkau menyentuh Aku, karena belum aku naik kepada Bapa, tetapi pergilah engkau kepada segala saudaraku, dan katakanlah pada mereka itu : Aku naik kepada Bapaku dan Bapamu dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu”.
------------------------
Sekitar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, H. Djarnawi Hadikusuma, PT. Percetakan Persatuan Yogyakarta, halaman 63-69.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar