Minggu, 27 April 2014

Phoenix di Hutan Hijau

Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dengan beragam hias pola batik, yang pembuatannya menggunakan celup rintang dengan malam lilin batik sebagai bahan perintang warna. Selain dibuat secara tradisional ada pula yang dibuat secara modern / kontemporer. (Materi Pelatihan Membatik UPTD BLK Kota Semarang)

Belajar Membatik
Aku ingin berbagi ilmu membatik kontemporer dari hasil pembelajaranku di BLK Kota Semarang;
Proses Cantingan
Pertama; menyiapkan kain batik dari jenis mori primisima dengan ukuran 50 cm x 50 cm.
Kedua; membuat pola (nyorek atau mola). Proses ini adalah menggambar motif dasar dan pola batik tulis diatas kain dengan menggunakan pensil ataupun arang kayu.
Ketiga; Soletan (nyolong warna) yang kontras dengan menggunakan warna Remasol, karena dalam batik tradisional itu dikenal permainan gradasi warna.
Keempat; setelah mendiamkan warna soletan minimal 1 x 24 jam, dilanjutkan dengan fiksasi (penguncian warna Remasol) dengan waterglass yang perbandingannya 1 kg waterglass dicampurkan air 1 liter.
Kelima; setelah didiamkan dalam ruangan teduh dan kondisi media yang difiksasi sudah tidak lengket maka lakukan pencucian dengan air.
Keenam; setelah kain kering dari diangin-angin dalam ruang teduh, bidang pola atau warna yang telah disolet menjadi hasil yang diinginkan maka bidang pola atau warna tadi siap ditemboki (proses mbironi) dengan menggunakan lilin.
Proses Soletan
Ketujuh; pewarnaan background dengan menggunakan Naptol warna violet (ungu). Caranya ; menyiapkan satu ember air bersih untuk pencucian kain secara merata; masukkan kain ke dalam ember lain yang sudah dilarutkan dalam air berisi 5 - 6 liter dengan ASBO 20 gram ditambah kustik (Soda Abu atau Na2CO3) 3-4 gram, setelah rata tercelup tiriskan hingga air yang ada di kain tidak menetes; lalu masukkan kain ke dalam ember lain yang berisi 5 - 6 liter air dan garam pembangkit warna violet (Garam Violet B) 30 gram, pastikan terendam rata angkat dan tiriskan; nikmati hasil warna yang diinginkan.
Kedelapan; proses nglorot (pesisiran) / ngebyok (Jogja/Solo), yaitu proses menghilangkan malam (lilin batik) pada kain dengan merebus kain dalam campuran air dan soda abu mendidih, kemudian membilasnya dengan air dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar