Selasa, 07 Januari 2014

Berpetualang ke Wana Wisata Gonoharjo

Setelah meninjau lokasi objek wisata Gonoharjo beberapa waktu yang lalu TravelNusa (Traveler Nusantara) akhirnya cukup waktu untuk meng-explore hutan wisata di lereng gunung Ungaran ini, setelah menyelesaikan tugas survey di sebuah perusahaan asuransi di daerah Pekojan dan Perum DAMRI di daerah Tugu TravelNusa (Traveler Nusantara) segera meluncur ke obyek langsung dari arah Tugu via Kampus IAIN Walisongo melintasi Jl. Raya Ngaliyan takut tak menemukan “darah segar” untuk si Biru SatuHATI mampir di SPBU 44.501.13 dengan layanan manis mbak Ana trainer petugas SPBU. LP Kelas 1 Kedungpane, BSB City, Pasar Mijen, Terminal Cangkiran dilahap dengan sempurna oleh si Biru SatuHATI TravelNusa (Traveler Nusantara). Jangan ambil yang kanan terminal karena itu arah ke Boja, ambil saja jalur kiri sampai ketemu dengan pertigaan ambil arah ke kiri lagi dan saatnya memasuki kecamatan Limbangan ketemu dengan pertigaan lagi ambil ke kanan (yang kekiri arah Puguh dan Gunungpati) bersiaplah dengan kelokan tanjakan dan turunan khas dataran tinggi (desa Pagerwojo, desa Tamanrejo dan desa Jawisari, itu desa-desa di kecamatan Limbangan yang bakal dilewati sebelum sampai ke tujuan) dan akhirnya bertemu juga dengan Nglimut.
Setelah muter-muter sebentar akhirnya si Biru SatuHATI TravelNusa (Traveler Nusantara) parkirkan di depan parkir roda dua obyek wisata Promas Greenland dengan membayar ongkos parkir Rp. 2.000,- (untuk mobil ongkos parkirnya Rp. 4.000,-). Lalu aku berjalan menuju loket Wana Wisata Gonoharjo yang dikelola oleh Perum PERHUTANI KBM JLPL Unit I Jawa Tengah.

Trekking ke Lokasi
Kawah Margotopo
Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 8.000,- untuk memasuki wana wisata ini TravelNusa (Traveler Nusantara) mulai disuguhi dengan perjalanan menuruni tangga yang sudah tertata rapi dan akan melewati jembatan merah sungai Promasan. Setelah itu siapkan energi, hati dan nafas untuk melewati tanjakan menuju lokasi. Tapi tak perlu kuatir TravelNusa (Traveler Nusantara) bakal dimanjakan dengan jalan berbatu yang sudah tertata rapi, bangku taman di beberapa pemberhentian dengan pemandangan hutan yang menakjubkan. Trekking di sini dijamin mudah jangkauannya dari trek curug Semirang desa Gogik dan lebih aman dari trek curug Lawe Benowo desa Kalisidi, bila TravelNusa (Traveler Nusantara) menginginkan petualangan alam bersama keluarga sebagai upaya mengenalkan dan mendekatkan anak-anak kepada alam lokasi ini jauh lebih baik dari curug-curug lereng gunung Ungaran yang pernah TravelNusa (Traveler Nusantara) datangi. Setelah 1 kilometer perjalanan sampailah di taman terbuka semacam plasa untuk berkumpul. Di Plasa ini TravelNusa (Traveler Nusantara) bisa memilih rencana sendiri, pengen bercengkrama duduk di bangku taman, bermain ayunan, berendam di kolam air panas belakang tulisan Gonoharjo Hot Spring Water TravelNusa (Traveler Nusantara) bisa mandi di kolam air panas yang kecil dengan pemandangan pepohonan yang rindang dan sedikit berkabut tentunya. Kolam Kawah Margotopo pemandian air panas Nglimut Gonoharjo ini diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit kulit seperti kadas, gatal-gatal, panu dan lain sebagainya. Karena air panas tersebut mengandung belerang. Ingat suhu air 40 derajat Celsius agar lebih nyaman dan manfaat cukup 30 menit berendam paling lama), atau pengen memulihkan energi di lapak-lapak warung yang ada, ataukah pengen melanjutkan ke air terjun dan petilasan candi Argosumo.
Taman Terbuka Gonoharjo
Ambil trek disisi kanan kolam sumber air panas, terus susuri jalan tanah khas hutan, seberangi sungai yang berhulu di curug Benowo (air terjun pertama) Gonoharjo setinggi kurang lebih 10 meter yang elok kurang lebih 5 menit perjalanan. Sebelum sampai di air terjun ada persimpangan yang ke kiri menuju petilasan candi Argosumo dan yang ke kanan air terjun pertama Gonoharjo. Airnya yang mengalir dingin dapat digunakan sejenak merendam kaki, membasuh muka, membasahi badan atau jadi tempat menyalurkan hobi photografi TravelNusa (Traveler Nusantara) memotret spot ini.
Eksotisme Curug Gonoharjo
TravelNusa (Traveler Nusantara) mencoba mendaki trek sebelah kiri menanjak sebelum sampai di curug Benowo (air terjun pertama) Gonoharjo menuju petilasan candi Argosumo. Trek menuju lokasi berupa tanah setapak khas hutan yang terjal mendaki, pilih trek berundak yang terbentuk dari akar pohon yang menyembul menyerupai undakan atau bebatuan atau tanah yang mengeras seperti undakan tangga. Lokasi petilasan hindu candi Argosumo ini benar-benar tersembunyi di antara rerimbunan pohon hutan, hampir-hampir tak tersentuh sinar matahari. TravelNusa (Traveler Nusantara) berhasrat melanjutkan perjalanan ke air terjun kedua Gonoharjo kurang lebih 30 menit perjalanan dari petilasan candi Argosumo, tetapi sayang kabut sudah mulai turun, daripada kehujanan dan kedinginan TravelNusa (Traveler Nusantara) memutuskan untuk turun gunung. 
Petilasan Candi Hindu Argosumo
Meski dihinggapi perasaan kecewa karena faktor alam yang kurang mendukung keamanan dan kenyamanan perjalanan ke air terjun kedua Gonoharjo, TravelNusa (Traveler Nusantara) harus berlega hati kembali pulang. Benar juga sesaat setelah mendaki jalan menuju loket tiket setelah melewati jembatan merah penghubung jalan di sungai Promasan tiba-tiba hujan deras pun turun dengan gembira. Dengan mendaki sedikit berlari kecil penuh ngos-ngosan akhirnya berhasil berteduh di warung dekat pintu masuk wana wisata. Alhamdulillah.

Traveler Note
Jangan banyak berharap dengan kenyamanan fasilitas pendukung seperti kamar mandi dan Musholla di lokasi wana wisata Gonoharjo ini. Di beberapa spot toilet keberadaan sumber air bersih hampir tak ada atau bahkan tak ada aliran air bersihnya. Kebersihan Musholla pun jauh dari kata nyaman. TravelNusa (Traveler Nusantara) pengen berbagi saran, sebaiknya bawa minuman mineral sendiri dari rumah untuk jaga-jaga ketika diperlukan baik untuk cebok maupun wudlu’, bawa perlengkapan sholat sendiri semisal koran untuk alas sholat. Jika TravelNusa (Traveler Nusantara) pengen berlama-lama meng-eksplore wana wisata Gonoharjo sebaiknya perhatikan kondisi cuaca, ada baiknya lakukan di musim kemarau, atau jika dilakukan pada musim penghujan sebaiknya segera kembali ke titik awal jika cuaca berubah kurang mendukung. Seperti pada umumnya wisata petualangan alam, kenyamanan dan keamanan di lokasi selalu berpengaruh dengan perubahan cuaca. Selamat berpetualang sahabat TravelNusa (Traveler Nusantara), Nice Trip for U.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar