Sabtu, 22 Oktober 2011

TAMPAK

Pada presentasi arsitektural, peranan gambar tampak sama pentingnya dengan gambar denah dan potongan.
Secara teknis gambar ini dibuat berdasarkan teori proyeksi orthogonal, sehingga secara gratis akan terlihat berupa gambar dua dimensi yang datar.

Tampak Bangunan, memudahkan membangun imajinasi
Dengan teknik rendering yang meliputi adanya efek cahaya (pembayangan dan gelap-terangnya bidang-bidang tertentu), penampilan materi/bahan bangunan yang dipakai serta kemampuan mengungkapkan imajinasi ke dalam bahasa gambar, maka gambar tampak yang berdua dimensional tersebut dapat terlihat/ berkesan tiga dimensional.
Melalui kedua teknik menggambar tersebut, gambar tampak harus memperlihatkan
  • karakter bangunan
  • proporsi dan skala terhadap manusia (pemakainya)
  • segi-segi lain yang menyangkut perihal ekspresi keindahan serta hubungannya dengan gambar denah dan gambar potongan yang memperlihatkan konstruksinya.
Dari coretan tangan para arsitek artis akan terlihat presentasi gambar yang memuaskan dan dapat mewakili realita rencana bangunannya; bahkan mungkin akan menjadi lebih bagus daripada realitanya.
Tapi sangat sedikit arsitek-arsitek yang mampu menciptakan idea atau imajinasinya sekaligus juga sebagai arsitek artis.
-------
Teknik Presentasi Gambar Arsitektur, F.X. Budi Widodo Pangarso, Jasin Nagawijaya dan Mauro Purnomo Raharjo, Bandung 1981, halaman 49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar