Sabtu, 22 Oktober 2011

PETUNJUK IBRAHIM KEPADA PUTRANYA DALAM MEMILIH ISTRI

Pada suatu hari Ibrahim mengunjungi rumah Ismail. Pada waktu itu Ismail sedang tidak berada di rumah. Hanya isterinya yang ada di rumah.
“Di mana Ismail ?“ tanya Ibrahim.
“Ismail sedang keluar untuk berburu, jawab istri Ismail. “Bagaimana keadaan rumah ini ?“ tanya Ibrahim lagi.
”Aduh,” keluh wanita itu.” Rumah ini dalam keadaan kesulitan dan kesempitan.”
Wanita itu kemudian menceritakan keburukan dan kekurangan Ismail.
“Apakah kamu mempunyai jamuan ?“ tanya Ibrahim.
“Aku tidak punya makanan dan minuman, aku tidak punya apa-apa.” jawab wanita itu.
Betapa kecewa Ibrahim melihat penampilan istri anaknya itu. Wanita itu tidak menghormati suaminya dengan menceritakan kekurangan suaminya sendiri tanpa tersisa.
Sebelum pamit Ibrahim berpesan kepada wanita itu : “Katakan kepada suamimu bahwa ambang pintu sebelah ini cepat diganti.
Ketika Ismail datang diceritakan semua yang terjadi kepada suaminya, juga wasiat ayahnya.
Ismail mengangguk, kemudian berkata pada Istrinya: “Maksud ayahku, aku harus menceraikanmu. Kamu harus Pulang ke rumah keluargamu.”
Sesudah bercerai dengan wanita itu Ismail kawin lagi dengan wanita lain. Kali ini istrinya berbudi mulia, mukanya selalu manis dan ramah.
Ketika Ibrahim berkunjung disambutnya dengan ramah tamah dan tidak menceritakan kejelekan serta kekurangan Ismail. Sebelum pergi Ibrahim berpesan kepada menantunya itu, katakan kepada suamimu : ”Ambang pintu jangan diganti”
Bahasa isyarat itu cepat dimengerti oleh Ismail. Kali ini ayahnya menyetujui perkawinannya. Istrinya kali ini adalah pilihan yang tepat.
Ismail hidup berbahagia dengan istrinya itu. Ia mempunyai beberapa keturunan. Dan keturunannya inilah akan lahir seorang Nabi penutup yaitu Nabi Muhammad SAW.
---------
KISAH 25 NABI DAN RASUL, Adhiansyah, Penerbit Al-Hikmah Surakarta, halaman 50 - 51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar