Kamis, 14 April 2016

Ber-Islam-lah dengan Ilmu

Di dalam al-Qur'an surat al-Baqarah (2) : 113, Allah ta'ala bercerita dalam firman-Nya :

وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصٰرَىٰ عَلَىٰ شَىْءٍ وَقَالَتِ النَّصٰرَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَىْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتٰبَ ۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّـهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Dan berkata orang yahudi, "Tidaklah orang nasrani diatas sesuatu (kebenaran)", dan orang nasrani berkata (pula), "Tidaklah orang yahudi itu diatas sesuatu (kebenaran)', padahal mereka (sama-sama) membaca al-kitab (Taurat dan Injil). Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui mengatakan seperti ucapan mereka. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat tentang apa-apa yang mereka perselisihkan padanya. (113).

Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dikemukakan, ketika orang nashara najran menghadap kepada Rasulullah ﷺ, datang pulalah padri-padri yahudi. Mereka bertengkar di hadapan Rasulullah ﷺ Berkatalah Rafi' bin Khuzaimah (yahudi) : "Kamu tidak berada pada jalan yang benar, karena menyatakan kekufuran  kepada nabi Isa dan kitab injilnya". Seorang dari kaum nashara najran membantahnya dengan mengatakan : "Kamu pun tidak berada diatas jalan yang benar, karena menentang kenabian Musa dan kufur kepada Taurat". Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS. 2 : 113) sebagai jawaban atas pertengkaran mereka. (HR. Ibnu Abi Hatim).

Tafsir Ayat
QS. 2 : 113. "Dan berkata orang yahudi, "Tidaklah orang nasrani diatas sesuatu (kebenaran)", ...". Pendeknya orang nasrani itu tidak sebuah juga; Kamilah yang benar! "..., dan orang nasrani berkata (pula), "Tidaklah orang yahudi itu diatas sesuatu (kebenaran)," ...". Kamilah yang benar ! "..., padahal mereka (sama-sama) membaca al-kitab (Taurat dan Injil). ...". Orang yahudi  membaca Taurat, didalamnya dinyatakan bahwa akan ada nabi yang akan menyambung usaha nabi-nabi terdahulu. Orang nasrani pun membaca kitab, yaitu kitab injil. Di dalamnya pun tersebut bahwa kedatangan Isa Almasih adalah menggenapkan Taurat dan tidak akan merubah isi Taurat. Diantara kitab dengan kitab tidak ada selisih, tetapi pengikutnya berselisih. Yang satu mengatakan yang lain tidak berdasar, tidak sebuah juga yang lain berkata begitu pula. "... . Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui mengatakan seperti ucapan mereka. ...". Mengatakan diri awaklah yang lebih, orang lain tidak ada yang benar, menjadi kebiasaan yang merata dan umum diantara sekalian orang yang memeluk agama tidak dengan pengetahuan. "... . Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat tentang apa-apa yang mereka perselisihkan padanya". Telah dapat dikira-kirakan apa keputusan yang akan diambil Tuhan terhadap mereka semuanya. Sudah terlihat garis yang ditentukan Tuhan. Yaitu siapa diantara mereka yang benar-benar berserah diri kepada Allah dan beramal baik. Beramal dengan pengetahuan dan keinsafan. Merekalah yang akan dibenarkan Tuhan.

Bagaimana dengan kaum Muslimin? Apakah surga hanya tertentu buat orang Islam saja? Dan yang benar hanyalah orang Islam saja? Kalau engkau wahai Muslimin, mengatakan bahwa yang cukup segala sesuatunya hanyalah orang Islam. Cobalah bertanya pada nurani kamu, sudahkah engkau ketahui hakikat agamamu yang engkau peluk? Apakah sah beragama dengan kebodohan.
---------------
Bibliography :
Tafsir Al-Azhar Juzu' 1, Prof Dr. Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), diterbitkan oleh Yayasan Nurul Islam, cetakan ke-empat 1981, halaman 361 - 362.
Asbabun Nuzul, KH Qomaruddin, Penerbit CV. Diponegoro Bandung, Cetakan ke-5, 1985, halaman 38.
Al Qur'an Terjemahan Indonesia, Tim DISBINTALAD (Drs. H.A. Nazri Adlany, Drs. H. Hanafie Tamam dan Drs. H.A. Faruq Nasution); Penerbit P.T. Sari Agung Jakarta, cetakan ke tujuh 1994, halaman 31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar